Satukota.com – Merokok selama kehamilan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
Ibu hamil membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan selama masa kehamilan.
Kebiasaan seperti merokok dapat membawa risiko besar bagi pertumbuhan janin.
Efek negatifnya tidak hanya dirasakan oleh sang ibu, tetapi juga oleh bayi baik selama kehamilan maupun setelah lahir.
Merokok menghasilkan berbagai zat beracun yang dapat memengaruhi janin.
Zat seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar masuk ke dalam tubuh ibu dan mencapai janin melalui plasenta.
Zat-zat inilah yang menurut pafisorong.org dapat mengganggu aliran oksigen dan nutrisi ke janin.
Dampaknya termasuk berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, hingga keguguran.
Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan langsung antara kebiasaan merokok ibu hamil dengan komplikasi kehamilan.
Risiko bagi Janin
Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di plasenta.
Penyempitan ini mengurangi aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi penting ke janin.
Karbon monoksida yang dihirup ibu dapat menggantikan oksigen dalam darah, membuat janin kekurangan oksigen.
Kondisi ini disebut hipoksia, yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan organ janin.
Paparan bahan kimia dari rokok juga meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Berat badan lahir rendah berhubungan dengan masalah kesehatan seperti gangguan sistem imun dan kesulitan tumbuh kembang.
Selain itu, merokok saat hamil meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Kelahiran prematur dapat menyebabkan bayi memiliki organ yang belum sepenuhnya berkembang.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah plasenta previa atau abrupsio plasenta, yaitu kondisi plasenta tidak berada di posisi normal atau terlepas lebih awal.
Risiko bagi Ibu
Merokok tidak hanya berbahaya bagi bayi, tetapi juga memiliki dampak serius bagi kesehatan ibu.
Ibu yang merokok lebih rentan terhadap komplikasi kehamilan seperti hipertensi dan preeklamsia.
Merokok juga meningkatkan risiko perdarahan selama kehamilan, yang bisa mengancam nyawa ibu.
Efek jangka panjangnya, ibu hamil yang merokok juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
Selain itu, merokok dapat menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi ibu, termasuk risiko infertilitas di masa mendatang.
Ketergantungan terhadap nikotin juga dapat membuat ibu sulit menghentikan kebiasaan merokok, sehingga meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.