Selain makanan berlemak, ada beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap timbulnya maag.
Infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab paling umum dari maag kronis.
Penggunaan obat-obatan seperti aspirin dan ibuprofen dalam jangka panjang juga dapat merusak lapisan lambung.
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga meningkatkan risiko terjadinya maag.
Stres dan pola makan tidak teratur bisa memperparah gejala maag.
Apakah Semua Orang Harus Menghindari Makanan Berlemak?
Menghindari makanan berlemak bukanlah solusi satu-satunya untuk mencegah maag.
Setiap individu memiliki toleransi yang berbeda terhadap makanan berlemak.
Beberapa orang mungkin mengalami gejala maag setelah makan makanan berlemak, sementara yang lain tidak.
Kunci utamanya adalah memahami tubuh sendiri dan menjaga pola makan yang seimbang.
Porsi makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh pada gejala maag.
Makan dalam porsi kecil namun sering lebih baik dibandingkan makan dalam jumlah besar sekaligus.
Tips Menghindari Gejala Maag
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala maag.
- Konsumsi Probiotik: Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus dan lambung.
- Batasi Konsumsi Makanan Berlemak: Kurangi makanan berminyak, gorengan, dan makanan cepat saji.
- Makan Secara Teratur: Hindari makan dalam jumlah besar sekaligus dan jangan melewatkan waktu makan.
- Hindari Makanan Pemicu: Selain lemak, hindari makanan pedas, asam, dan berkafein.
- Kelola Stres: Stres dapat memperburuk kondisi maag, jadi luangkan waktu untuk relaksasi.
- Hindari Alkohol dan Rokok: Kedua kebiasaan ini dapat merusak lapisan lambung.
(vz/rs)