Awas Modus Penipuan Retur Barang! – Sebuah kejadian mengejutkan hampir merugikan seorang pengguna laptop baru, yang hampir kehilangan perangkatnya akibat modus penipuan retur barang online.

Kaneko Kentaro, pengguna ini, berbagi kisah seramnya melalui akun Facebooknya, memperingatkan para pengguna online lainnya.
Cerita dimulai ketika laptop baru Kaneko baru saja tiba. Namun, kejadian tidak menyenangkan datang ketika seorang pengendara Gojek datang ke rumahnya dengan dalih mengambil barang retur atas nama Lenovo Official.
Pengemudi Gojek tersebut mengklaim ada suruhan untuk mengambil barang retur atas nama “Toni.”
Saat berbincang lewat aplikasi pesan, pelaku penipuan ini memberikan alasan bahwa laptop yang dibeli oleh Kaneko adalah barang reject dan harus segera ditukar.
Dengan berbagai intrik dan kebohongan, pelaku hampir saja berhasil membujuk Kaneko untuk menyerahkan laptopnya.
Namun, Kaneko curiga dan melakukan double-check dengan menghubungi Lenovo Official melalui tokopedia dan pusat panggilan resmi Lenovo.
Hasilnya, tidak ada instruksi untuk retur, dan kebijakan Lenovo menunjukkan bahwa retur seharusnya dilakukan dengan membawa barang ke pusat servis, bukan dengan pihak Lenovo yang datang ke rumah.
Kaneko terus mempertanyakan validitas informasi yang diberikan oleh pelaku penipuan ini, bahkan meminta data dan informasi lebih lanjut tentang seri laptop yang dibeli.
Pelaku penipuan ini, yang mengaku sebagai admin Lenovo Official, ternyata tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan dan justru membuat cerita semakin mencurigakan.
Beruntung, sebelum situasi semakin parah, Kaneko memutuskan untuk memeriksa nomor telepon pelaku penipuan di aplikasi GetContact.
Hasilnya, nomor tersebut sudah memiliki tanda sebagai penipu dengan modus serupa. Dengan cepat, Kaneko menghubungi Gojek untuk membatalkan pesanan, dan pelaku penipuan pun terungkap.
Pengemudi Gojek yang awalnya tidak mengetahui rencana penipuan tersebut terkejut dan bersyukur bahwa tidak terjadi kerugian lebih lanjut.
Kaneko berbagi kisahnya sebagai peringatan agar pengguna online lebih waspada terhadap modus penipuan retur barang online seperti yang hampir menimpa dirinya.
Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan, bagaimana pelaku penipuan dapat mengetahui alamat pengguna dan informasi pembelian laptop baru?
Kesadaran akan keamanan online dan kebijakan perusahaan menjadi penting agar pengguna dapat terhindar dari risiko serupa di masa depan. Semoga pengalaman Kaneko Kentaro menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Thread asli bisa dibaca di: Sini
(VZ/RS)