Satukota.com – Kekurangan nutrisi pada anak adalah masalah kesehatan yang dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka secara signifikan jika tidak ditangani dengan benar.
Kekurangan nutrisi, atau malnutrisi, dapat terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang seimbang. Masalah ini kerap ditemukan pada anak-anak yang mengalami kesulitan makan atau yang hidup dalam kondisi ekonomi terbatas.
Para ahli gizi dari berbagai lembaga kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Biak di idibiak.org, menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan kekurangan nutrisi demi mencegah dampak jangka panjang yang berbahaya.
Penyebab utama kekurangan nutrisi sering kali melibatkan kombinasi faktor lingkungan, pola makan yang tidak seimbang, hingga kondisi medis tertentu yang memengaruhi penyerapan nutrisi.
Tanda-tanda Kekurangan Nutrisi pada Anak
Salah satu tanda paling umum dari kekurangan nutrisi adalah berat badan anak yang tidak sesuai dengan usia dan tinggi badan mereka. Anak-anak dengan masalah nutrisi cenderung memiliki pertumbuhan fisik yang lebih lambat dibandingkan rekan seusianya.
Selain itu, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan lemahnya sistem imun anak, sehingga mereka menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi. Anak juga dapat menunjukkan gejala seperti kelelahan berlebihan, kulit kering, rambut mudah rontok, dan perubahan perilaku seperti mudah rewel atau tidak fokus.
Masalah lainnya adalah terganggunya kemampuan belajar. Anak-anak yang kekurangan nutrisi sering mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah karena kekurangan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari.
Pada kasus tertentu, kondisi ini bisa dipicu oleh penyakit pencernaan seperti penyakit Crohn atau intoleransi makanan tertentu, yang membuat tubuh anak sulit menyerap nutrisi penting dari makanan.