Satukota.com – Pola tidur anak yang terganggu sering kali menjadi tantangan bagi orang tua, terutama jika masalah ini terus berlanjut.
Penyebab anak sulit tidur bisa berasal dari berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis. Memahami penyebab ini sangat penting untuk menemukan solusi yang tepat.
IDI Betun melalui idibetun.org, menekankan pentingnya menciptakan rutinitas tidur yang baik untuk membantu anak mendapatkan istirahat berkualitas. Rutinitas yang konsisten dapat membentuk kebiasaan positif yang mendukung tumbuh kembang anak.
Penyebab Anak Sulit Tidur di Malam Hari
Masalah tidur anak dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan seperti sleep apnea, dermatitis atopik, atau masalah perut seperti gas yang berlebihan.
Sleep apnea, misalnya, membuat anak sulit bernapas saat tidur, yang biasanya ditandai dengan mendengkur keras dan mulut yang terbuka saat tidur.
Jika masalah ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, faktor psikologis juga memainkan peran penting. Anak-anak yang mengalami stres akibat perubahan mendadak, seperti pindah rumah atau konflik keluarga, cenderung mengalami kesulitan tidur. Takut gelap atau mimpi buruk juga sering menjadi alasan anak terbangun di malam hari.
Lingkungan tidur yang kurang mendukung, seperti suasana kamar yang bising atau pencahayaan yang terlalu terang, juga dapat mengganggu tidur anak.
Anak yang terlalu banyak tidur siang atau mengonsumsi makanan mengandung kafein menjelang malam juga lebih sulit untuk terlelap.
Cara Mengatasi Anak Sulit Tidur
- Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten
Anak akan lebih mudah tidur jika memiliki kebiasaan yang sama setiap malam, seperti membaca cerita, mematikan lampu, atau mandi air hangat sebelum tidur. - Buat Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan suhu ruangan sesuai, gunakan lampu redup, dan berikan anak pakaian tidur yang nyaman. Menghindari suara bising juga membantu menciptakan suasana kondusif untuk tidur. - Batasi Waktu Tidur Siang
Tidur siang yang terlalu lama dapat mengganggu waktu tidur malam. Idealnya, tidur siang tidak lebih dari 30 menit dan tidak dilakukan terlalu sore. - Perhatikan Pola Makan Anak
Hindari memberikan makanan yang mengandung kafein seperti cokelat sebelum tidur. Sebaliknya, berikan camilan ringan atau susu hangat untuk membantu anak lebih rileks. - Berikan Dukungan Emosional
Validasi perasaan anak yang takut tidur sendirian atau mengalami mimpi buruk. Yakinkan mereka bahwa mereka aman dan tidak perlu khawatir. - Gunakan Teknologi dengan Bijak
Hindari penggunaan gadget satu jam sebelum tidur. Aktivitas ini dapat merangsang otak anak sehingga sulit untuk tertidur. - Periksakan Jika Diperlukan
Jika masalah tidur berlanjut atau disertai gejala lain seperti mendengkur keras atau sering terbangun, segera konsultasikan dengan dokter.