Satukota.com – Bahaya asap rokok bagi kesehatan anak-anak menjadi isu serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para orang tua.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa paparan asap rokok adalah salah satu penyebab utama gangguan kesehatan pada anak-anak.
Asap rokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh anak.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cilacap melalui idikabcilacap.org memberikan penjelasan mendalam mengenai risiko asap rokok bagi anak-anak.
Paparan asap rokok, yang sering disebut sebagai perokok pasif, berdampak signifikan terhadap anak-anak karena sistem tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan.
Anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan, asma, hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 30% anak-anak di negara ini terpapar asap rokok setiap hari.
Menurut IDI Cilacap, bahaya ini sering kali diabaikan karena banyak orang tua yang merokok di dalam rumah tanpa menyadari dampaknya.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, paparan asap rokok meningkatkan risiko bronkitis kronis pada anak-anak.
Selain itu, anak-anak yang sering terpapar asap rokok lebih rentan terhadap alergi dan gangguan tidur.
Zat pada asap rokok k tidak hanya memengaruhi organ pernapasan, tetapi juga mengganggu fungsi organ lainnya seperti jantung dan otak.
Paparan asap rokok juga dapat memengaruhi prestasi belajar anak-anak karena gangguan pada konsentrasi dan daya ingat.