Satukota.com – Kecanduan game online pada remaja menjadi salah satu tantangan besar bagi orang tua dan masyarakat di era digital ini.
Permasalahan ini sering kali disebabkan oleh akses tanpa batas ke perangkat elektronik serta kurangnya pengawasan.
Dampak dari kecanduan game online tidak hanya memengaruhi fisik dan mental, tetapi juga hubungan sosial dan prestasi akademik remaja.
Untuk membantu mengatasi masalah ini, IDI Bandar Lampung melalui idibandarlampung.org menyarankan pendekatan berbasis keluarga sebagai solusi efektif.
Dampak Kecanduan Game Online
Kecanduan game online dapat menimbulkan dampak buruk, baik secara fisik maupun mental.
Secara fisik, kebiasaan bermain game terlalu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti obesitas, gangguan tidur, dan kerusakan mata akibat paparan layar elektronik.
Dampak psikologis meliputi stres, depresi, hingga kesulitan dalam bersosialisasi karena interaksi lebih banyak dilakukan di dunia maya dibandingkan dunia nyata.
Tidak hanya itu, kecanduan game online dapat mengganggu fokus belajar, sehingga menurunkan prestasi akademik remaja.
Menurut IDI, remaja yang kecanduan game juga cenderung mengabaikan tanggung jawab mereka di rumah, seperti membantu orang tua atau menjaga hubungan baik dengan keluarga.
Pentingnya Pendekatan Keluarga
Pendekatan berbasis keluarga menjadi salah satu strategi yang dinilai paling efektif dalam mengatasi kecanduan game online pada remaja.
IDI Bandar Lampung merekomendasikan agar orang tua memberikan waktu berkualitas bersama anak untuk menggantikan aktivitas bermain game.
Kegiatan seperti memasak bersama, olahraga, atau sekadar berbincang dapat mempererat hubungan emosional dan membantu mengalihkan perhatian dari game.
Komunikasi terbuka juga menjadi kunci, di mana orang tua perlu mendengarkan keluhan dan keinginan anak tanpa menghakimi.
Selain itu, penting untuk menetapkan aturan jelas mengenai waktu bermain game. Batasan waktu perlu disepakati bersama agar anak tetap mendapatkan ruang untuk menjalani hobinya tanpa berlebihan.
