Satukota.com – Interaksi sosial terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan mental, terutama pada kelompok lansia.
Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan mental seperti depresi.
Perubahan peran sosial, kehilangan orang terdekat, hingga keterbatasan fisik dapat menjadi pemicu masalah tersebut.
IDI Bogor via idibogor.org menyebutkan bahwa interaksi sosial dapat menjadi salah satu solusi efektif untuk menjaga kesehatan mental lansia.
Dengan berinteraksi, lansia memiliki kesempatan untuk merasa diterima, didengar, dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa lansia yang memiliki hubungan sosial baik lebih mampu menghadapi tantangan mental dan fisik.
Sebaliknya, isolasi sosial dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan, baik secara mental maupun fisik.
Interaksi sosial memiliki beberapa manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh lansia. Salah satunya adalah peningkatan suasana hati.
Lansia yang terlibat dalam kegiatan sosial cenderung lebih bahagia dan memiliki pandangan hidup yang positif.
Selain itu, interaksi sosial juga dapat menurunkan risiko depresi. Dengan berkomunikasi dan berbagi cerita, lansia dapat mengurangi rasa kesepian yang sering menjadi pemicu gangguan mental.
Bahkan, penelitian menyebutkan bahwa lansia yang sering berinteraksi sosial memiliki risiko depresi yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.
