Satukota.com – Pemeriksaan kesehatan rutin merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan lansia dan mencegah penyakit kronis.
Para lansia sering kali lebih rentan terhadap penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan osteoporosis. Kondisi ini dapat memburuk jika tidak terdeteksi sejak dini.
Oleh karena itu, peran pemeriksaan kesehatan rutin menjadi sangat penting dalam memberikan peluang untuk diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Garut via idigarut.org, lansia sebaiknya menjalani pemeriksaan menyeluruh setidaknya setahun sekali.
Hal ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, fungsi hati dan ginjal, hingga skrining untuk osteoporosis.
IDI menekankan bahwa deteksi dini dapat memperlambat perkembangan penyakit, mengurangi komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Hasil studi dari Harvard Health menunjukkan bahwa pemeriksaan tahunan dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal gangguan kesehatan.
Selain itu, medical check-up memungkinkan dokter menilai kondisi tubuh secara menyeluruh dan memberikan saran pencegahan untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Manfaat Pemeriksaan Rutin untuk Lansia
Pemeriksaan rutin memiliki manfaat besar dalam memantau kesehatan lansia. Salah satunya adalah deteksi dini penyakit kronis.
Misalnya, hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala tetapi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke jika tidak terdeteksi.
Pemeriksaan kepadatan tulang juga penting untuk mendeteksi risiko osteoporosis yang umum terjadi pada lansia.
Menurut WebMD, tes kepadatan tulang menggunakan teknologi X-ray dapat mengidentifikasi tulang yang mulai melemah, sehingga langkah pencegahan dapat segera dilakukan.
Selain itu, evaluasi fungsi organ seperti hati dan ginjal membantu memastikan bahwa organ vital ini berfungsi dengan baik.
Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi gangguan metabolik seperti diabetes tipe 2, yang prevalensinya meningkat pada kelompok usia lanjut.
