Satukota.com – Motor ujang preman pensiun itu motor merek atau tipe apa? Banyak yang keliru, itu bukan motor KLX 150 atau pun D-Tracker 150.
Preman Pensiun adalah salah satu sinetron bertemakan di Kota Bandung yang saat ini tayang di RCTI dan sudah memasuki season ke-6.
Sinetron ini menghadirkan kisah kehidupan beberapa pemainnya seperti Kang Mus, Ujang, Cecep, Murad, dan lain sebagainya.
Tema yang diusung adalah dunia premanisme di Kota Bandung meliputi wilayah Pasar, Terminal, hingga di jalanan.
Dari apa yang terpantau di lapangan, kurang lebih jalan ceritanya cukup menggambarkan bagaimana situasi “bisnis” premanisme yang ada.
Selain dari pada jalan cerita, Preman Pensiun juga menarik untuk dilihat dari aspek motor yang digunakan oleh para pemainnya.
Seperti motor yang dipakai oleh Kang Ujang, di mana motornya sangat sporty dan gagah. Namun motor apa yang digunakan oleh Kang Ujang?
Ini Motor Ujang Preman Pensiun
Bukan KLX 150 atau pun D-Tracker 150, motor Kang Ujang adalah Yamaha WR 155R yang sudah dimodifikasi dengan konsep Supermoto.
Salah satu aspek yang memberatkan itu adalah motor WR155R dari Yamaha adalah bentuk headlamp, shock depan yang digunakan, hingga bagian body belakang yang menjorok ke atas.
WR155R sendiri punya bentuk sebagai berikut:

Spesifikasi Yamaha WR 155R
Motor yang satu ini adalah motor dual purpose yang ditawarkan oleh Yamaha di mana punya beberapa keunggulan seperti sudah menggunakan radiator hingga punya gigi transmisi sebanyak 6 buah.
Sayangnya, suspensi depan dari motor ini belum mengadopsi jenis upside down, salah satu alasannya adalah untuk menekan harga jual.
Adapun spek lengkap dari motor ini adalah sebagai berikut:
Mesin | |
Tipe mesin | Liquid cooled, 4-Stroke, SOHC, 4 Valves, VVA |
Jumlah/posisi silinder | Silinder tunggal |
Diameter x Langkah | 58,0 x 58,7 mm |
Perbandingan kompresi | 11,6 : 1 |
Daya maksimum | 12,3 KW/10.000 rpm |
Torsi maksimum | 14,3 Nm/ 6500 rpm |
Sistem starter | elektrik starter |
Sistem pelumasan | basah |
Kapasitas oli mesin | Total = 1,50 L ; Berkala = 0,85 L ; Ganti Filter oli = 0,95 L |
Sistem bahan bakar | Fuel Injection |
Volume Silinder | 155 cc |
Tipe Kopling | Wet Type Multi-plate |
Tipe Transmisi | Manual |
Pola Pengoperasian Transmisi | 1-N-2-3-4-5-6 |
Dimensi | |
P x L x T | 2145mm x 840mm x 1200mm |
Jarak sumbu roda | 1430mm |
Jarak terendah ke tanah | 245mm |
Tinggi tempat duduk | 880mm |
Berat Isi | 134 kg |
Kapasitas tangki besin | 8.1 Liter |
Rangka | |
Tipe rangka | Semi Double Cradle |
Suspensi depan | Telescopic 41mm |
Suspensi belakang | Monoshock |
Ban depan | 2,75-21 45P |
Ban belakang | 4,10-18 59P |
Rem depan | 240mm Wave disc |
Rem belakang | 220mm Wave disc |
Kelistrikan | |
Sistem pengapian | TCI/Transistor |
Battery | YTZ4V |
Tipe Busi | MR8E9 |
Tentang Ujang Preman Pensiun
Selain dari pada Kang Mus, Ujang “Rambo” juga menjadi salah satu pemain sinetron Preman Pensiun yang hingga musim keenam ini masih dipertahankan.
Di awal kisah, Ujang “Rambo” ini sempat tersesat karena memihak pada Kang Jamal yakni bawahan Kang Mus yang coba membelot karena perbedaan visi.
Ujang Rambo bahkan pernah menghajar Dikdik yang merupakan tangan kanan Kang Mus untuk memata-matai Jamal.
Namun alasan dulu Kang Ujang menghajar Dikdik adalah karena merasa iri dengan “prestasi” Dikdik yang dianggap pandai menjilat dan mencari muka.
Ujang Rambo pun pernah dihajar beramai-ramai oleh anak buah Kang Mus yang lain yang mengetahui jika Ujang Rambo adalah dalang di balik Dikdik yang terkapar.
Meski begitu, di kelanjutan cerita, perlahan Ujang Rambo menjadi tangan kanan dari Kang Mus, terlebih saat Kang Mus mulai menjalankan bisnis Kecimpringnya.
(VZ/RS)