Satukota.com – Banyak orang merasa lebih bertenaga dan terjaga setelah mengonsumsi kopi. Namun, ada juga yang justru merasakan kelelahan atau kelesuan setelah meminumnya.
Fenomena ini bisa membingungkan, terutama bagi mereka yang mengandalkan kopi untuk meningkatkan energi di pagi hari. Lantas, mengapa ada orang yang merasa lemas setelah minum kopi?
Kopi adalah minuman yang mengandung kafein, senyawa yang berfungsi sebagai stimulan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Namun, tidak semua orang merasakan efek yang sama setelah mengonsumsinya.
Beberapa orang mungkin merasa lebih terjaga, sementara yang lain merasa justru kelelahan. Ternyata, ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Minum kopi seharusnya meningkatkan energi, namun dalam beberapa kasus, hal itu malah menyebabkan rasa lelah. P
enurunan energi ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang berkaitan dengan cara tubuh merespon kafein. Untuk memahami fenomena ini lebih dalam, kita perlu melihat berbagai mekanisme yang terlibat.
Ada beberapa kemungkinan mengapa tubuh bisa merasa lemas setelah minum kopi. S
ebagian besar penjelasan berkaitan dengan bagaimana tubuh memproses kafein dan efek samping yang ditimbulkan oleh konsumsi kopi dalam jumlah tertentu.
Secara umum, kafein berfungsi sebagai stimulan yang meningkatkan kadar adrenalin dan detak jantung, memberikan dorongan energi sementara.
Namun, ada juga sisi negatif yang mungkin timbul setelah efek awalnya hilang.
Penyebab Lemas Setelah Minum Kopi
- Dehidrasi
Kafein menurut pafibantul.org memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan dari biasanya, dan jika tidak digantikan dengan cukup air, dehidrasi bisa terjadi.
Dehidrasi adalah salah satu penyebab umum tubuh merasa lemas atau lesu setelah mengonsumsi kopi. Ketika tubuh kekurangan cairan, energi pun berkurang, dan rasa lelah pun muncul. Jika Anda mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan atau tidak cukup minum air putih, ini bisa menjadi penyebab kelelahan.
- Fluktuasi Energi karena Kafein
Kafein memang dapat memberikan dorongan energi yang cepat dengan meningkatkan produksi adrenalin, namun efek ini hanya berlangsung sementara. Setelah efek stimulan kafein mereda, tubuh seringkali merasakan penurunan energi yang cukup signifikan.
Fluktuasi energi ini bisa membuat Anda merasa lebih lelah daripada sebelum meminum kopi. Proses ini mungkin berulang jika Anda mengonsumsi kopi sepanjang hari, yang pada akhirnya menyebabkan apa yang disebut “caffeinism,” gejala yang meliputi kecemasan, iritabilitas, dan kelelahan.
- Pengaruh Genetik terhadap Metabolisme Kafein
Ternyata, bagaimana tubuh memproses kafein dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa orang memiliki metabolisme kafein yang lebih cepat, sehingga mereka dapat merasakan efek stimulan dari kopi dengan lebih intens.
Sebaliknya, orang yang memetabolisme kafein lebih lambat mungkin merasa lemas setelah efek awalnya hilang. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik ini berkaitan dengan varian gen CYP1A2, yang memengaruhi seberapa cepat tubuh memecah kafein.
- Kualitas Tidur yang Buruk