Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Edu  

Kenapa Makanan Manis Bikin Eneg? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Gejala Diabetes pada Wanita yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Myriams-Fotos

Satukota.com – Makanan manis sering menjadi favorit banyak orang, tetapi mengapa konsumsi berlebih justru membuat kita merasa eneg?

Rasa manis memang identik dengan kenikmatan dan energi instan.

Namun, ada momen ketika makanan manis justru menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan mual.

Fenomena ini sering terjadi ketika kita mengonsumsi gula dalam jumlah banyak.

Secara ilmiah, tubuh memiliki mekanisme khusus untuk memproses rasa manis dan menjaga keseimbangan.

Rasa eneg akibat makanan manis berkaitan erat dengan sistem pencernaan dan respons tubuh terhadap gula.

Mekanisme Tubuh dalam Memproses Gula

Ketika kita mengonsumsi makanan manis, menurut pafisofifi.org, gula akan diserap oleh tubuh melalui sistem pencernaan.

Gula dalam bentuk glukosa memasuki aliran darah dan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin.

Insulin berfungsi mengatur kadar gula darah agar tetap stabil.

Namun, ketika gula dikonsumsi berlebihan, tubuh bekerja lebih keras untuk memprosesnya.

Akibatnya, tubuh mengalami lonjakan gula darah yang tajam.

Lonjakan gula ini dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan menyebabkan perasaan tidak nyaman, seperti mual atau eneg.

Menurut penelitian dari Healthline, konsumsi gula berlebih dapat membuat sistem pencernaan tertekan.

Perut akan mengirim sinyal ke otak sebagai bentuk respons ketidakseimbangan ini.

Sinyal tersebut memicu rasa mual atau eneg sebagai tanda bahwa tubuh tidak nyaman dengan kadar gula yang berlebihan.

Peran Hormon dalam Munculnya Rasa Eneg

Hormon juga memiliki peran besar dalam respons tubuh terhadap makanan manis.

Salah satunya adalah hormon serotonin yang dipengaruhi oleh asupan gula.

Gula memang dapat meningkatkan kadar serotonin sementara, sehingga membuat kita merasa senang.

Namun, jika jumlahnya berlebihan, serotonin dapat merangsang otak untuk menimbulkan rasa kenyang atau tidak nyaman.

Hal ini diungkapkan dalam jurnal penelitian dari Harvard Health, yang menyebutkan bahwa kelebihan gula memicu reaksi berlebihan pada otak.

Akibatnya, muncul rasa eneg yang sering disertai keengganan untuk makan lebih banyak.

Selain serotonin, hormon ghrelin dan leptin juga berperan dalam mengatur nafsu makan dan sinyal kenyang.

Asupan gula berlebih dapat mengganggu fungsi kedua hormon tersebut, sehingga tubuh merasa mual dan tidak nyaman.

Hubungan Makanan Manis dengan Kinerja Lambung

Sistem pencernaan kita tidak hanya bertugas memproses makanan, tetapi juga mengatur keseimbangan enzim dan asam lambung.

Ketika gula masuk dalam jumlah banyak, sistem pencernaan memproduksi lebih banyak asam untuk memecahnya.

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH lambung.

Ketidakseimbangan pH dapat memicu naiknya asam lambung, yang pada akhirnya menimbulkan sensasi mual.

Menurut ahli nutrisi dari Mayo Clinic, konsumsi gula dalam bentuk cair seperti minuman bersoda atau jus manis mempercepat efek ini.

Gula cair lebih mudah dicerna oleh tubuh, tetapi meningkatkan tekanan pada lambung dalam waktu singkat.

Hal inilah yang sering menyebabkan rasa eneg setelah meminum minuman manis.

(VZ/RS)

error: Content is protected !!