Satukota.com – Kopi sering dianggap sebagai penyelamat ketika kita membutuhkan energi tambahan, tetapi banyak orang melaporkan merasa mengantuk setelah meminumnya.
Fenomena ini ternyata memiliki penjelasan ilmiah.
Kopi mengandung kafein yang dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, pada beberapa orang, efek sebaliknya justru terjadi.
Mengantuk setelah minum kopi dapat dipengaruhi oleh faktor metabolisme tubuh yang berbeda pada setiap individu.
Selain itu, efek dari kafein terhadap hormon dan sistem saraf juga berkontribusi pada fenomena ini.
Pemahaman lebih mendalam tentang efek kafein membantu kita menemukan solusi yang lebih baik untuk mengatasi rasa kantuk tanpa bergantung pada konsumsi berlebihan.
Mengapa Kafein Bisa Membuat Mengantuk?
Kafein bekerja dengan menghambat reseptor adenosin di otak. Adenosin adalah senyawa yang bertanggung jawab memberikan sinyal rasa lelah.
Ketika kafein menghambat adenosin, rasa kantuk berkurang sementara.
Namun, efek ini tidak bertahan lama. Ketika kadar kafein mulai turun, tubuh bisa mengalami lonjakan adenosin yang lebih tinggi, menyebabkan rasa lelah yang mendadak.
Selain itu, konsumsi kopi dalam jumlah besar bisa menyebabkan dehidrasi ringan. Dehidrasi ini dapat menurunkan energi dan menciptakan sensasi lelah.
Faktor Metabolisme Tubuh
Setiap orang memiliki kecepatan metabolisme yang berbeda dalam memproses kafein. Enzim yang disebut CYP1A2 bertanggung jawab memetabolisme kafein di hati.
Variasi genetik pada enzim ini menentukan seberapa cepat tubuh memproses kafein.
Orang dengan metabolisme kafein yang lambat mungkin merasa lebih terpengaruh oleh lonjakan dan penurunan efek kafein.
Sementara itu, peminum kopi reguler dapat mengalami toleransi terhadap efek stimulasi kafein, sehingga rasa kantuk lebih cepat muncul.
Kopi dan Hormon
Kopi dapat merangsang pelepasan hormon kortisol, hormon yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan. Namun, konsumsi kopi yang berlebihan atau terlalu sering dapat mengganggu ritme alami produksi kortisol.
Ketika kadar kortisol kembali menurun, rasa kantuk yang intens sering terjadi. Ini menjelaskan mengapa kopi kadang-kadang memberikan efek yang berlawanan dari yang diharapkan.
Waktu Minum Kopi
Waktu konsumsi kopi juga memainkan peran penting. Minum kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu siklus tidur alami.
Gangguan tidur ini sering memicu kelelahan kronis, membuat orang merasa lebih mengantuk meskipun sudah minum kopi.
Selain itu, siklus alami tubuh kita yang dikenal sebagai ritme sirkadian mempengaruhi bagaimana tubuh merespons kafein. Ketika kopi dikonsumsi saat tubuh sebenarnya sedang dalam fase lelah alami, rasa kantuk bisa menjadi lebih parah.
Cara Mengatasi Mengantuk Setelah Minum Kopi
Jika Anda sering mengantuk setelah minum kopi, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
- Pilih alternatif lain: Jika kopi sering menyebabkan kantuk, cobalah teh hijau atau matcha, yang mengandung kafein dengan pelepasan lebih lambat.
- Batasi konsumsi kopi: Cobalah untuk tidak minum lebih dari dua cangkir sehari agar tubuh tidak mengalami lonjakan adenosin yang berlebihan.
- Hidrasi tubuh: Minumlah air putih sebelum dan setelah minum kopi untuk mencegah dehidrasi.
- Perhatikan waktu konsumsi: Hindari minum kopi setelah pukul 3 sore untuk menjaga pola tidur tetap stabil.
Sebagai penutup, bagi kalian yang hendak mencari artikel seputar kesehatan, jangan lupa untuk kunjungi: pafibanyuwangi.org.
(VZ/RS)