Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Memulai Bisnis Digital dari Awal: Kisah dari Buat Rencana Hingga Menghasilkan

Arti Logo Satukota.com
logo satukota.com

Satukota.com – Memulai bisnis digital dari awal? Wah, pembahasan ini mulai mencuat setelah banyak orang sukses meraup uang miliaran rupiah dari dunia digital atau internet.

Ghozali Everyday menjadi salah satu isu yang banyak dibahas belakangan ini, pasalnya foto selfi miliknya mampu terjual dengan harga fantastis.

Selain itu, masih banyak orang yang meraup uang dengan nominal yang fantastis dari dunia digital atau internet, dari kripto misalnya.

Dalam kesempatan kali ini, tim Satukota.com akan membagikan sedikit pembahasan dan pengalaman dalam membangun atau memulai bisnis digital dari awal.

Adapun narasumber yang memberikan materi berasal dari salah satu orang yang dirahasiakan identitasnya (sebut saja Mr. X). Well, let’s cek sub judul di bawah.

Memulai Bisnis Digital dari Awal, Mulai dari Mana?

Mulai dari mana? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit, orang yang bisa menjawab hal ini adalah diri kita sendiri, dan tentunya jawaban ini akan didapat jika kita sudah melakukan riset.

Di sini, Mr. X memberikan pencerahan jika hendak terjun di bisnis digital, baik itu jadi pengusaha, reseller, dan lain sebagainya, maka harus ada niat dulu di awal.

Tetapi niat saja tidak cukup, sebab masih ada hal yang amat sulit dan penting yakni melakukan riset pasar dengan teknik SWOT.

“Dalam memulai bisnis digital atau bisnis lainnya, yang pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset pasar. Salah satu metode analisis yang biasa dipakai adalah SWOT” tutur Mr. X

Metode awal yang bisa dilakukan dalam memulai bisnis adalah dengan mencari pasar. Sebab akan sulit jika dimulai dari produk terlebih dahulu.

“Sebelum mengeluarkan modal atau membuat produk, sebaiknya ketahui dulu pasarnya seperti apa? Atau lebih sederhananya adalah, ada gak nih yang butuh barang ini? Jika dimulai dari punya produk dulu akan lebih sulit, sebab jika ternyata tidak ada peminatnya, maka butuh tenaga ekstra buat menjual produk tersebut”

Produk atau barang sendiri tidak harus berbentuk fisik, bisa juga berupa jasa. Dan sekali lagi, menurut Mr. X, sebaiknya lakukan riset yang mendalam mengenai pasar sebelum melakukan eksekusi bisnis.

Enak Bisnis Apa di Dunia Digital?

Enak bisnis apa di dunia digital? Apakah ngeyutube? selebgram? Konten kreator Tiktok? Atau jualan saja?

Pada dasarnya jika kita mencari yang enaknya saja, maka kita harus kecewa, sebab berbisnis bukan mencari enak atau untungnya saja.

Jika berbisnis cukup mendalami “keenakan”, maka harusnya sudah banyak orang yang sukses dari dunia bisnis offline atau bisnis digital ini dengan mudah, namun faktanya adalah banyak yang harus susah dulu.

Mr. X berpendapat jika patokan dalam berbisnis itu harus dari pasar dulu, kemudian riset pasar tersebut analisis lagi ke dalam teknik SWOT.

“Saat saya kuliah, saya mengambil skripsi tentang pemasaran dengan metode kualitatif, di situ saya banyak belajar mengenai bisnis juga dari SWOT” ujar Mr. X.

SWOT sendiri adalah salah satu teknik paling populer di dunia yang menggabungkan aspek:

  • kekuatan (strengths)
  • kelemahan (weaknesses)
  • peluang (opportunities)
  • ancaman (threats)

Ada model menghitung SWOT dengan angka dan harus dikonversi juga dalam angka, namun Mr. X menyarankan agar menggunakan dulu metode sederhana dari SWOT.

“Untuk SWOT, sederhananya kita gabungkan aspek kekuatan hingga ancaman dalam sebuah tulisan, lalu kita cari solusi jika ada kelemahan dan ancaman yang mengganggu”

“Sebagai contoh, saya berbisnis di dunia media digital. Sebagai langkah awal, kita harus cari pasar, di mana pasar ini adalah peluang. Kemudian setelah dapat peluang, saya akan cari ancaman yang ada, biasanya ancaman ini bisa berupa pesaing, trend pasar, hingga kebijakan Google.” ujar Mr. X melanjutkan.

Masih dari Mr. X, ia menyebutkan jika langkah mencari pasar dan mencari pesaing hingga masalah kebijakan Google adalah masalah yang ada di eksternal atau dari luar.

Oleh karenanya, aspek dari luar tersebut harus ditangani dari dalam yakni dengan mengukur kekuatan dan kelemahan kita.

Misalnya adalah jika ada pasar mengenai kebutuhan akan info loker. Apakah kita siap menyediakan media info loker yang terpercaya? Apakah modal kita sudah cukup? Lalu apakah kita bisa menangani pesaing?

“Sederhananya, kekuatan kita harus bisa menutupi kelemahan, meraup keuntungan dari peluang, dan mengalahkan pesaing”

Kisah Mr. X Hingga Meraup Uang dari Dunia Digital

Di awal materi mengenai meraup uang dari dunia digital, Mr. X sempat merasa malu karena earning dari bisnis digitalnya yang masih belum seberapa.

“Saya berbisnis masih kelas kacangan, pendapatan bulanan masih sangat kecil. Sangat jauh dari suhu di luar sana yang bisa meraup 100 juta per bulan dari bisnis digital seperti membuat media online hingga bermain Youtube”

Setelah ditanya mengenai bagaimana kisahnya hingga menghasilkan uang, Mr. X berkomentar jika jalannya tidak mudah dan konsistensi menjadi salah satu kekuatan yang bisa jadi senjata pamungkas.

“Sangat banyak orang gagal termasuk saya karena tidak konsisten, saya membuat bisnis sudah sejak lama mulai dari bisnis musik hingga bisnis portal media seperti sekarang” ujar Mr. X mencoba menjelaskan.

“Setelah lulus kuliah, sayangnya Indonesia tengah pandemi, saya pun susah mencari kerja. Kemudian saya di 2 tahun terakhir ini konsisten dan belajar dalam berbisnis digital di segmen portal media” lanjut Mr. X

Saat melanjutkan bercerita, rupanya perjalanan dalam meraup uang di internet tidaklah semudah yang dibayangkan. Mr. X menuturkan bahwa ia selama 2 tahun tidak mendapatkan apa-apa dari bisnis digitalnya.

“Ya, pendapatan tidak ada karena tertahan oleh Adsense hingga partner iklan lain. Selama 2 tahun saya banyak diomongin tetangga juga karena lulusan kuliah jadi pengangguran”

Mr. X pun lanjut bercerita jika jalan dalam berbisnis di dunia digital ini tidak selalu mulus. Bahkan banyak penipu hingga pesaing yang bermain kotor untuk menjatuhkan bisnisnya.

Terlebih lagi, meski sekarang sudah mendapatkan keuntungan, namun Mr. X berpendapat jika pendapatannya masih sangat kecil.

“Sebenarnya ini mungkin yang dinamakan rezeki, sebab dengan kualitas dan penjualan yang sama, pendapatan yang didapat oleh saya dan orang lain bisa berbeda hingga 3 kali lipat, dan pendapatan saya lebih kecil”

Turun Berbisnis, Harus Terbiasa Gagal

“Saya banyak gagal dalam berbisnis, termasuk saat ada di dunia bisnis sekarang. Mulai dari proyek yang mangkrak karena organisasi yang tidak baik, hingga saya yang menyerah” Buka Mr. X menjelaskan.

Menurut Mr. X, sebenarnya lebih asyik ketika berbisnis secara perorangan, tetapi pada hakikatnya, tubuh manusia ini punya keterbatasan sehingga kita butuh orang lain baik berupa mitra, karyawan, dan lain sebagainya.

Mr. X menyatakan bahwa membuat organisasi untuk bisnis sangat susah, entah itu karena banyak yang tidak setuju atau masalah lainnya.

Selain itu, pesaing yang semakin banyak hingga kondisi dunia yang tidak stabil sangat dapat membuat pelaku bisnis digital menjadi gagal karena merugi.

Oleh karenanya, tetap belajar secara konsisten dan percaya bahwa bisa “menang” setidaknya bisa membuat pelaku bisnis bisa bertahan untuk terus maju.

Selain harus terbiasa gagal, saat berbisnis juga diharuskan untuk tidak mudah puas dan nyaman. Sebab ini yang bisa membuat pebisnis termasuk pebisnis digital tidak berkembang dan mudah dikalahkan pesaing.

Di akhir wawancara kami, Mr. X sendiri menyampaikan keinginannya jika di masa mendatang ia ingin mendirikan PT dan memperlebar bisnisnya hingga ke bisnis offline.

“Dunia ini sangat dinamis, saya sering sulit tidur memikirkannya. Ke depan, tentu saya ingin sekali memperluas bisnis dan semoga bisa mendirikan PT atau minimal CV, doakan saja ya hehe” tutup Mr. X penuh harap.

error: Content is protected !!