Satukota.com – Perbedaan CDI BRT asli dan palsu itu apa saja ya? Ini banyak sekali ditanyakan oleh para pengguna motor karbu yang hendak upgrade CDI bawaan pabrik.
CDI adalah salah satu komponen yang lumrah dijumpai pada sepeda motor yang masih menggunakan sistem karburator atau karbu.
Tentunya, CDI ini digunakan oleh motor yang tidak terlalu tua. Sebab, motor yang terlalu tua biasanya menggunakan sistem platina.
Ngomong-ngomong, CDI sendiri adalah singkatan dari Capacitor Discharge Ignation atau bila diterjemahkan, artinya adalah kapasitor pelepas pengapian.
Ya, mirip dengan terjemahannya, ini adalah salah satu komponen yang mengatur timing pengapian.
Pada part yang lebih “racing”, komponen CDI ini bisa juga memperbesar pengapian hingga memperbesar limit RPM sehingga mesin motor jadi lebih ngacir di putaran atas.
Salah satu brand aftermarket yang terkenal memproduksi CDI racing untuk motor-motor di Indonesia adalah BRT.
BRT atau Bintang Racing Team ini mematok harga CDI yang terbilang murah namun dengan kualitas mumpuni sehingga banyak dipakai di ajang balapan untuk mendongkrak performa sepeda motor.
Namun, apakah kalian tahu jika produk ini pun sering dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
Atas dasar tersebut, mari kita uraikan part CDI yang ori dan yang palsu dari brand BRT.
Perbedaan CDI BRT Asli dan Palsu
Beberapa perbedaan dari CDI BRT yang original dengan yang palsu adalah sebagai berikut:
1. Kemasan Yang Ala Kadarnya
Informan menyebutkan jika CDI BRT yang palsu cenderung dijual dengan kemasan yang ala kadarnya bahkan tidak jarang tanpa kardus kemasan.
Sekedar informasi, dilansir dari satupiston.com, kemasan dari CDI BRT biasanya punya serial number khusus dan unik.
Artinya tiap kemasan memiliki nomor tertentu yang berbeda dengan kemasan lain.
2. Body atau Casing Yang Berbeda
BRT asli punya casing atau cangkang CDI yang berwarna hitam halus, sedangkan yang palsu biasanya punya warna hitam yang kontras dengan coraknya.
Sejalan dengan hal tersebut, CDI BRT asli akan ada serial number hingga tanggal produksi sama seperti yang tertera pada box atau kardus kemasan.
Sedangkan untuk yang palsu, jelas tidak ada hal seperti itunya (mungkin untuk sekarang ada karena “penipu” pun melakukan improve).
3. Harga Yang Lebih Murah
Selain itu, ada hal yang sering jadi pemikat dari CDI BRT palsu yakni harganya yang cenderung lebih murah dari CBI BRT yang asli.
Jelas, ini menjadi salah satu trik yang menggiurkan dan tak jarang menghipnotis calon korbannya.
Misalnya saja, CDI BRT dual band yang dipasarkan untuk motor tertentu dijual dengan harga sekitar 800 ribuan.
Hal tersebut akan dipatok di angka 400-500 ribuan untuk CDI BRT yang palsu untuk jenis motor yang sama.
Kekurangan Membeli CDI BRT Palsu
Harga yang murah tentu jadi kelebihian dari CDI BRT yang palsu atau KW, namun ada kekurangan yang bisa membuat kita was-was ketika membeli CDI BRT palsu.
- Kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:
- Tidak ada garansi karena memang tidak diproduksi langsung oleh BRT
- Performa di bawah BRT yang asli, karena standar produksi pun berbeda.
- Bisa merusak motor karena timing dan settingan lainnya tidak sesuai dengan yang diharapkan
Sebenarnya sih, membeli CDI BRT yang asli saja bisa membuat motor kita mengalami beberapa gejala berikut yakni:
- Motor mati total karena CDI juga mati total
- Aki cepat drop karena CDI butuh suplai listrik lebih besar
- Motor jadi lebih cepat aus hingga jebol karena RPM sudah dibuka pembatasnya sehingga bisa meraung dengan lebih tinggi
Namun kekurangan dari CDI BRT asli tersebut biasanya terjadi karena beberapa hal seperti ketidaksesuaian CDI dengan motor.
Misal kita beli CDI untuk spek balap, padahal motor kita masih dalam kondisi standar.
(VZ/RS)