Satukota.com – Spesifikasi Megapro Primus seperti apa sih? Kok dicari-cari susah ketemu speknya? Lalu, kenapa Megapro Primus tidak diproduksi dan dipasarkan lagi?
Bicara soal motor naked yang ada di Indonesia, mungkin ada sebagian orang yang teringat dengan Megapro Primus.
Megapro Primus sendiri merupakan salah satu varian motor yang pernah dijual AHM (Astra Honda Motor) di Indonesia.
Motor ini sendiri menajdi “adik kandung” dari motor Tiger yang mana Tiger punya kubikasi mesin lebih besar dari Megapro Primus.
Adapun jika kalian mencari tahu mengenai nama asli motor ini, maka nama asli dari Megapro Primus adalah Mega Pro Advance.
Jadi ternyata tulisan mega dan pro-nya dipisah dan juga nama belakang motor ini justru adalah Advance dan bukan primus.
Lalu, nama primus ini datang dari mana? Nama primus pada Mega Pro Advance berasal dari pemeran iklan dari motor Mega Pro Advance.
Ya, dulu motor yang satu ini diiklankan oleh Primus Yustisio, sehingga publik pun cenderung mengingat varian motor ini dengan artis yang mengiklankannya.

Honda Megapro Primus sendiri dipasarkan sekitar tahun 2006 hingga 2009.
Spesifikasi Megapro Primus
Bicara soal spesifikasi dari Megapro Primus, motor yang satu ini punya spek mesin dengan jenis 4 langkah atau 4 tak dengan sistem OHC pada mesin berjumlah 1 silinder tegak.
Sama seperti Honda Tiger, motor yang satu ini juga mengusung pendinginan mesin dengan sistem udara atau belum mengusung radiator.
Soal kubikasi mesin, kubikasi mesinnya cukup besar yakni di kelas 160 cc yakni tepatnya 156.7 cc hasil dari diameter piston sebesar 63.5 mm dan langkah piston 49.5 mm.
Jika disimak, rupanya tren mesin motor Honda pun kini mengangkat lagi mesin di kelas 160 cc yang diwujudkan pada PCX 160 dan Vario 160.
Dari aspek performa mesin, motor yang satu ini punya daya terbaik di angka 13.3 PS dalam 8500 RPM raungan mesin.
Sedangkan torsi andalan dari Megapro Primus ada di angka 1.3 kgf.m pada putaran 6000 RPM mesin.
Lebih lengkap, berikut spek Megapro Primus:
| Mesin | |
| Mesin | 4-stroke, OHC, 1 silinder |
| Diameter x langkah | 63.5 x 49.5 mm |
| Kapasitas mesin (volume langkah) | 156.7 cc (160) |
| Perbandingan kompresi | 9.0 : 1 |
| Sistem pendingin mesin | udara |
| Power maksimum | 13.3 ps @ 8500 rpm |
| Torsi maksimum | 1.3 kgf.m @ 6000 rpm |
| Transmisi | 5-speed (1-N-2-3-4-5) |
| Jenis kopling | manual, tipe basah dan plat majemuk |
| Rangka dan Kaki-Kaki | |
| Rangka | Pola berlian (diamond style) |
| Suspensi depan | Teleskopik |
| Suspensi belakang | Swing arm, double shockbreaker |
| Ban depan | 2.75 – 18 42p |
| Ban belakang | 3.00 – 18 47p |
| Rem depan | Cakram hidrolik dengan piston ganda |
| Rem belakang | Drum/ tromol |
| Kelistrikan dan Pengapian | |
| Battery/ accu | 12V – 5 Ah |
| Pengapian | DC – CDI, Battery |
| Starter | electric dan kick starter |
| Busi | ND X 24 EP – U9/MGK DP8 EA-9 |
| Dimensi | |
| Tangki bahan bakar | 13.2 liter |
| Berat | 126 kg, tipe SW atau 127 kg, tipe CW |
| Panjang x lebar x tinggi | 2034 x 754 x 1065 mm |
| Jarak sumbu roda | 1281 mm |
| Jarak ke tanah | 149 mm |
| Tinggi jok | 774 mm |
Kenapa Megapro Primus Tidak Diproduksi Lagi?
Selepas Megapro Primus, Astra Honda Motor sebenarnya sempat juga mengeluarkan Megapro baru yang lebih terbarukan.
Namun nampaknya langkah tersebut belum mampu menyelamatkan nama besar Megapro untuk bertahan di kancah motor sport Indonesia.
Ada beberapa alasan kenapa Megapro Primus ini tidak diproduksi lagi, yakni:
- Kalah dari Kompetitor
Yang pertama adalah kalah dari kompetitor yakni Yamaha Vixion. Ini juga yang membuat nantinya Astra Honda Motor seolah terbangun dan melakukan banyak gebrakan.
- Fokus pada CB150R
Sadar telah kalah segalanya dari Yamaha Vixon yang sangat inovatif dalam motornya, maka Astra Honda Motor pun memutuskan untuk mengganti Megapro dan fokus pada varian “reborn” yakni CB150R yang mengusung banyak hal baru.
- Trend Pasar
Jika mau, mungkin Astra Honda Motor akan tetap menghadirkan Mega Pro dengan varian teranyar. Namun nampaknya tidak untuk saat ini.
Kenapa? Sebab memang trend pasar untuk motor naked sport 150 cc tengah meredup belakangan ini.
Pasalnya, kini masyarakat Indonesia cenderung lebih menggemari motor metik yang dinilai lebih efisien dan praktis.
Worth It Kah Beli Megapro Primus Bekas?
Buka halaman berikutnya…






