Satukota.com – Ukuran roller standar X Ride 115, berapa berat roller X Ride 115 standar? Ini menjadi pertanyaan yang cukup banyak ditanyakan dan mari kita temukan jawabannya.
X Ride 115 atau kadang disebut juga sebagai X Ride 110 adalah salah satu motor dari Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Motor yang satu ini merupakan generasi awal dari X Ride yang punya kubikasi mesin sebesar 113 cc.
Soal desain, motor ini punya desain crosser. Namun menariknya, meski tergolong adventure dan sporty, namun ini adalah motor bermesin automatic atau motor metik.
Bicara juga soal motor metik, salah satu aspek yang kerap ditanyakan adalah mengenai ukuran rollernya.
Kenapa? Sebab komponen ini merupakan salah satu komponen yang akan diganti, baik karena usia pakai atau pun karena untuk dimodifikasi.
Ukuran Roller Standar X Ride 115

Ukuran roller pada motor metik sendiri biasanya dinyatakan dalam satuan gram. Meski ada ukuran lain misal P X L X T atau panjang x lebar x tinggi yang biasa dinyatakan dalam mm.
Adapun ukuran roller X Ride 115 standar adalah seberat 8 gram. Berat roller ini lebih ringan dari generasi penerusnya yakni X Ride 125 yang menggunakan roller 10 gram.
Roller sendiri biasanya sanggup bertahan hingga usia pakai 25.000 Km, namun hitungan ini kembali lagi pada kualitas roller hingga perawatan dan penggunaan yang kita lakukan pada motor.
Untuk lebih awet dan memastikan, maka biasanya akan ada pengecekan roller pada rentang waktu 10.000 Km.
Acuan Mengubah Ukuran Roller
Untuk mengubah ukuran roller, maka ada acuannya. Di mana acuan mengubah roller adalah sebagai berikut:
- Gunakan roller dengan berat lebih ringan untuk mengejar akselerasi atau putaran bawah ke menengah
- Kemudian gunakan roller yang lebih berat untuk mengejar putaran atas atau mencari top speed
Ambil contoh, roller standar adalah seberat 8 gram. Maka gunakan yang lebih ringan dari 8 gram untuk mencari akselerasi (untuk tanjakan).
Sebaliknya, gunakan roller yang lebih berat misal yang 10 gram untuk mengejar putaran atas.
Ya, biasanya memang ada salah satu yang dikorbankan ketika kita mengganti berat roller. Misal kita mengejar top speed, maka mau tidak mau putaran bawah akan melempem dan kadang tidak kuat untuk nanjak.
Pastikan kita mengganti roller secara keseluruhan dan jangan diselang-seling, sebab bisa menyebabkan keausan yang lebih cepat pada roller itu sendiri.
Selain itu, pastikan juga kita menggunakan roller berkualitas dan merawat mesin motor metik kita agar roller dan komponen lainnya pada mesin dan CVT bisa lebih awet.
(VZ/RS)