Satukota.com – Pasca ambruknya jembatan penghubung akibat banjir besar, warga Kampung Rancabali, Padalarang, membangun jembatan darurat dari anyaman bambu.
Pada 24 Maret 2025, jembatan utama yang menghubungkan Kampung Atlas Rancabali dan Kampung Sukamulya di Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, ambruk akibat luapan sungai setelah hujan deras.
Kejadian ini memutus akses vital bagi warga, termasuk pelajar dan pekerja, yang sehari-hari melintasi jembatan tersebut.
Hingga kini, belum ada kejelasan dari pemerintah mengenai perbaikan jembatan permanen, mendorong warga untuk bertindak sendiri.
Warga setempat secara gotong royong membangun jembatan darurat menggunakan anyaman bambu sebagai solusi sementara.
Jembatan darurat ini memungkinkan aktivitas warga kembali berjalan, meskipun dengan keterbatasan.
Kondisi jembatan darurat yang dibangun warga menunjukkan ketahanan dan semangat gotong royong masyarakat dalam menghadapi bencana.
Namun, keberadaan jembatan ini hanya bersifat sementara dan tidak dapat menggantikan fungsi jembatan permanen.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat diharapkan segera mengambil tindakan untuk membangun kembali jembatan permanen demi keselamatan dan kenyamanan warga.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur yang memadai dan respons cepat dari pihak berwenang dalam menghadapi bencana alam.
Mencari artikel kesehatan? Kunjungi: pafikotajakartaselatan.org***
