Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Alasan Terlalu Kurus Tidak Baik Bagi Kesehatan, Berikut Tips Menjaga Berat Badan Ideal Bagi Pria dan Wanita

Alasan Terlalu Kurus Tidak Baik Bagi Kesehatan, Berikut Tips Menjaga Berat Badan Ideal Bagi Pria dan Wanita

Satukota.com – Memiliki tubuh kurus bukan berarti terbebas dari risiko gangguan kesehatan yang serius.

Dalam standar kecantikan dan tubuh ideal yang terus berkembang, tidak sedikit orang yang menganggap tubuh kurus sebagai simbol kesehatan dan penampilan menarik.

Di media sosial, gambaran tubuh ramping sering kali dijadikan acuan gaya hidup modern yang sehat dan modis.

Namun, anggapan tersebut tidak selalu benar secara medis, karena tubuh yang terlalu kurus justru menyimpan berbagai risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan.

Banyak orang terjebak dalam upaya penurunan berat badan yang ekstrem demi mendapatkan bentuk tubuh yang dianggap ideal.

Padahal, kondisi tubuh yang terlalu kurus bisa mengindikasikan kekurangan gizi, gangguan metabolisme, atau bahkan masalah mental seperti stres berlebih dan gangguan makan.

Secara medis, seseorang dikategorikan terlalu kurus jika indeks massa tubuh (IMT) berada di bawah angka 18,5.

Kondisi ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, kesuburan, hingga kesehatan tulang.

Tulang yang rapuh akibat kekurangan lemak dan kalsium dalam tubuh berisiko mengalami osteoporosis lebih cepat, terutama pada wanita.

Selain itu, berat badan yang terlalu rendah juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang berdampak pada siklus menstruasi tidak teratur pada perempuan.

Pada pria, kekurangan berat badan ekstrem dapat menurunkan kadar testosteron, yang memengaruhi stamina serta produktivitas.

Seseorang yang terlalu kurus juga cenderung mengalami kelemahan otot karena tubuh kekurangan asupan protein yang cukup untuk membentuk jaringan otot.

Hal ini bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari yang membutuhkan kekuatan fisik, seperti berolahraga atau bekerja.

Baca Juga: Cara Menambah Berat Badan 5kg dalam Seminggu

Sistem imun juga bisa terganggu, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Kondisi ini diperparah dengan rendahnya asupan mikronutrien seperti vitamin dan mineral yang penting bagi fungsi organ tubuh.

Dari sisi psikologis, individu dengan berat badan yang terlalu rendah tidak jarang mengalami tekanan sosial maupun gangguan citra tubuh.

Persepsi negatif terhadap penampilan bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri dan stres yang berkepanjangan.

Berat badan ideal tidak hanya penting dari sisi estetika, tetapi juga menjadi indikator kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Untuk itu, penting bagi pria maupun wanita menjaga keseimbangan berat badan agar tetap berada dalam kategori sehat.

Langkah pertama adalah memahami kebutuhan kalori harian berdasarkan aktivitas dan usia.

Mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi seperti karbohidrat kompleks, protein hewani maupun nabati, serta lemak sehat menjadi bagian penting dalam menjaga berat badan.

Selain itu, pola makan teratur dan tidak melewatkan sarapan juga terbukti efektif dalam membantu menstabilkan berat badan.

Penting juga untuk menghindari kebiasaan diet ekstrem yang hanya menurunkan berat badan dalam waktu singkat, namun berisiko tinggi terhadap kesehatan jangka panjang.

Berolahraga secara rutin, seperti jalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan, mampu meningkatkan massa otot dan membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

Bagi mereka yang mengalami kesulitan menaikkan berat badan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah medis yang mendasari.

Asupan suplemen tambahan bisa menjadi solusi, namun harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis atau ahli gizi.

Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga berpengaruh negatif terhadap berat badan dan sistem metabolisme tubuh.

Keseimbangan antara pola makan, aktivitas fisik, dan kesehatan mental sangat penting dalam menjaga berat badan ideal.

Istirahat yang cukup dan manajemen stres juga perlu diperhatikan karena keduanya berperan besar dalam kestabilan hormon dan nafsu makan.

Selain itu, menjaga hubungan sosial yang sehat bisa membantu seseorang tetap termotivasi dalam menjalani gaya hidup yang seimbang.

Menerima kondisi tubuh apa adanya, namun tetap menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat, menjadi pendekatan terbaik dalam mencapai berat badan ideal.

Mengubah pola pikir bahwa kurus selalu berarti sehat adalah langkah awal menuju kesadaran akan pentingnya kesehatan secara menyeluruh.

Dengan pendekatan holistik yang mencakup gizi, olahraga, dan kesehatan mental, berat badan ideal bukan hanya bisa dicapai, tetapi juga dipertahankan dalam jangka panjang.

Pria dan wanita perlu memahami bahwa tujuan menjaga berat badan bukan hanya untuk terlihat baik, tapi untuk hidup lebih lama, sehat, dan produktif.***