Satukota.com – Imunoterapi merupakan salah satu pendekatan inovatif dalam pengobatan kanker yang bertujuan memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
Metode ini memberikan harapan baru bagi pasien kanker yang sebelumnya sulit diobati menggunakan terapi konvensional seperti kemoterapi atau radioterapi.
Dilansir dari pcpafikotaambon.org, prinsip dasar dari imunoterapi adalah meningkatkan respons alami sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan menghancurkan sel kanker yang abnormal.
Dalam banyak kasus, sel kanker memiliki kemampuan untuk menghindari deteksi oleh sistem imun, salah satunya dengan memproduksi molekul yang menekan respons imun tubuh .
Jenis-Jenis Imunoterapi
- Inhibitor Checkpoint Imun
Salah satu jenis imunoterapi yang paling terkenal adalah inhibitor checkpoint. Sel-sel kanker sering kali memanfaatkan checkpoint imun untuk menyembunyikan diri dari sistem kekebalan. Checkpoint ini adalah mekanisme alami tubuh yang mencegah sistem kekebalan menyerang sel-sel tubuh sendiri secara berlebihan. Akan tetapi, sel kanker menggunakan mekanisme ini untuk menghindari deteksi dan serangan oleh sel imun. Inhibitor checkpoint bekerja dengan memblokir protein yang menghambat aktivitas sel imun, seperti CTLA-4 atau PD-1, yang terdapat pada permukaan sel imun, sehingga memungkinkan sistem kekebalan kembali aktif untuk mengenali dan menyerang sel kanker . - Terapi Sel CAR-T
Terapi ini melibatkan rekayasa genetika terhadap sel T, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Dalam terapi ini, sel T pasien diambil dari tubuhnya, kemudian direkayasa agar dapat mengenali antigen spesifik yang ada pada sel kanker. Sel T yang telah dimodifikasi ini dikenal sebagai Chimeric Antigen Receptor T-cells (CAR-T). Setelah sel tersebut dimasukkan kembali ke tubuh pasien, mereka akan secara spesifik mencari dan menyerang sel kanker. CAR-T telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam pengobatan kanker darah, seperti leukemia limfoblastik akut dan limfoma . - Vaksin Kanker
Vaksin dalam konteks imunoterapi kanker berbeda dengan vaksin tradisional yang digunakan untuk mencegah infeksi. Vaksin kanker bertujuan untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan menyerang sel kanker secara spesifik. Salah satu contohnya adalah vaksin Sipuleucel-T, yang digunakan untuk kanker prostat. Vaksin ini dibuat dengan menggunakan sel imun pasien yang telah diaktivasi dengan antigen spesifik dari sel kanker.