SATUKOTA.COM – Arti oli multigrade adalah apa? Ini menjadi salah satu penyebab kenapa oli bisa digunakan suhu sangat rendah hingga sangat panas.

Oli adalah salah satu hal penting pada kendaraan bermotor, terlebih yang mesinnya perlu pelumasan.
Di Indonesia sendiri, lumrahnya pelumasa dijual dengan konsep multigrade.
Kita sebenarnya sering menemukan oli tersebut. Namun karena tidak tahu namanya, jadi kita akan bingung ketika disebutkan namanya.
Bahkan, pelumas dengan konsep multigrade ini juga banyak digunakan di luar negeri, terlebih untuk wilayah yang tergolong ekstrim dari segi suhu atau cuaca.
Arti Oli MULTIGRADE Adalah Ini
Bila diterjemahkan, multigrade artinya adalah multi kelas atau multi kualitas. Multi sendiri bisa dimaknai sebagai lebih dari satu.
Jadi multi dan grade ini bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang kelasnya lebih dari satu.
Di segi pelumasan seperti oil, multigrade ini berkenaan dengan tingkat kekentalannya.
Misalnya saja oli dengan kekentalan SAE 10W-50, di mana oli tersebut sudah terkategori sebagai oli multi grade.
Adapun tujuan dari oli yang menggunakan dua tingkat kekentalan salah satunya adalah agar oli bisa bekerja secara optimal baik di suhu yang rendah atau pun tinggi.
Angka 10W pada 10W-50 menandakan jika tingkat kekentalan oli saat winter atau musim dingin (misal cuaca dingin) berada di angka SAE 10.
Sedangkan saat oli bekerja dalam panasnya mesin, maka kekentalan akan berubah jadi 50.
Sebagai informasi tambahan, oli yang terlalu kental saat dingin bisa membuat oli tersebut susah untuk melumasi mesin dan membuat kendaraan jadi susah untuk dihidupkan.
Untuk itu, oli dengan tingkat kekentalan berbeda dalam satu kemasan bisa meminimalisir hal tersebut.
Apakah Oli Multigrade Lebih Awet?
Untuk keawetan, bisa jadi jawabannya adalah relatif. Sebab multigrade ini hanya berkenaan dengan tingkat kekentalan yang lebih dari satu.
Sedangkan keawetan oli bisa disebabkan oleh beberapa faktor semisal:
- Kualitas oli mesin
- Jenis bahan baku oli
- Zat aditif yang terdapat pada oli
- Kondisi mesin
- Kondisi penggunaan
- dll
Jadi multigrade ini tidak berkenaan langsung dengan tingkat keawetan dari suatu oil yang kita gunakan.
Namun untuk urusan kelancaraan penggunaan, oli jenis ini akan sangat dapat diandalkan terlebih jika bahan bakunya berkualitas serta kaya akan zat aditif yang berguna untuk performa oli di mesin.
Beda Tingkat Kekentalan Oli, Beda Penggunaan
Pada dasarnya, tingkat kekentalan oli bisa berpengaruh pada penggunaan. Misal oli dengan kekentalan 5W-30 atau 10W-40 yang biasanya direkomendasikan untuk motor-motor terbaru.
Sedangkan oli lain seperti oli 20W-50 biasanya direkomendasikan untuk motor-motor yang sudah tua dan butuh oli kental.
Jadi tidak semua oli berjenis multi grade bisa digunakan pada semua motor.
Ini juga ditambah jika ada perbedaan jenis bahan baku oli hingga varian zat aditif yang terdapat pada jenis oli tertentu.
Kapan Waktunya Ganti Oli Mesin?
Untuk pergantian oli, biasanya akan ditentukan berdasarkan anjuran pabrikan untuk tipe kendaraan tertentu.
Jadi setiap tipe kendaraan punya acuan pergantian oli yang berbeda-beda tergantung kontruksi mesin yang digunakan.
Misal ada motor yang perlu pergantian oli tiap 3.000 Km, sedangkan ada juga yang perlu pergantian oli setiap 6.000 Km.
Pada intinya, jangan mengganti oli di angka maksimal, misal jika anjuran pabrikan adalah ganti oli tiap 4.000 Km, maka ganti di tiap 3.000 Km.
Ini karena di kondisi tertentu seperti saat macet, mesin biasanya akan tetap menyala namun jarak tempuh tidak tercatat di panel odometer.
(VZ/RS)