Satukota.com – Bagaimana pengaruh energi kalor terhadap suhu suatu benda? Banyak yang merasa bingung dengan hal ini karena bingung juga dengan apa yang dimaksud dengan kalor.
Apa yang dimaksud dengan energi kalor? Energi kalor adalah energi yang bisa merambat dari suhu yang lebih tinggi pada suhu yang lebih rendah.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, maksudnya adalah energi kalor bisa menularkan suhu panas pada benda lain yang dirambatinya.
Energi kalor sendiri bisa mempengaruhi suhu pada benda lain. Di mana ini berhubungan dengan sifat dari energi tersebut yang merambat.
Bagaimana Pengaruh Energi Kalor Terhadap Suhu Suatu Benda?
Energi kalor bisa mempengaruhi suhu benda lain, yakni bisa membuat benda lain yang suhunya lebih rendah menjadi bersuhu lebih tinggi.
Dalam kata lain, energi kalor bisa membuat benda yang awalnya bersuhu dingin jadi bersuhu lebih panas.
Pada kasus lain, energi kalor yang bersuhu sangat tinggi bisa membuat benda lain jadi mencair, meleleh, terbakar, hingga gosong.
Contoh Alat Yang Bisa Menghasilkan Energi Panas
Ada beberapa alat yang bisa menghasilkan energi panas, baik secara langsung atau pun tidak langsung.
Misalnya saja adalah sebagai berikut:
- Setrika
- Solder
- Rice cooker
- Penghangat air
- Penghangat ruangan
- Kompor listrik
- Mesin kendaraan yang tengah bekerja
- Lampu bohlam
- dan lain sebagainya
Apakah Energi Kalor Berbahaya?
Bahaya atau tidaknya adalah tergantung dari intensitasnya. Jika suhunya masih normal, maka energi kalor cenderung masih aman.
Kasus ini mirip dengan air atau api, di mana jika masih kecil dan terkontrol, tentu bisa dimanfaatkan.
Namun jika energi kalor sudah terlalu tinggi suhunya, maka hal itu bisa berhaya.
Sebut saja, misal energi panas dari setrika, jika terlalu panas hingga membuat gagang setrika meleleh, tentu itu akan berbahaya.
Sebab gagang setrika harusnya tidak panas atau setidaknya bisa diredam agar tidak melukai tangan penggunanya.
Apakah Energi Kalor Bisa Dimanfaatkan?
Ya, seperti yang dibahas sebelumnya, energi kalor ini bisa dimanfaatkan.
Hal ini juga tersebutkan oleh beberapa alat atau benda yang dirincikan di atas.
Setrika hingga lampu bisa memberikan energi kalor, di mana hal itu dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari.
Meski sebenarnya, energi utama yang dikeluarkan oleh lampu adalah cahaya, sedangkan energi panas yang dihasilkan cenderung menjadi efeknya.
Dan tak jarang, suhu panas di lampu diminimalisir agar tidak menggangu.
Energi Panas di Mesin Kendaraan Bermotor
Pada kendaraan bermotor, beberapa hal yang bisa menghasilkan energi panas adalah rem cakram yang sedang bekerja hingga mesin kendaraan itu sendiri.
Di mesin kendaraan bermotor terlebih yang menggunakan bahan bakar minyak, kerap ada proses pembakaran di saat mesin dinyalakan.
Selain itu, gesekan yang terjadi di tiap komponen mesin juga memberi tambahan suhu panas pada mesin.
Bukan tidak boleh panas, suhu panas di mesin kendaraan bermotor biasanya akan diatur.
Di mana batasnya berkisar di angka 80-90 derajat celcius. Di atas itu, sistem pendingin akan berusaha mendinginkan mesin agar suhu mesin tetap ideal.
Pasalnya mesin yang terlalu panas bisa membuat komponen di dalamnya tidak bekerja dengan baik.
(VZ/RS)