Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Benget Sia Siga Bagong Artinya ?? Waduh Parah Ini !!!

Arti Logo Satukota.com
logo satukota.com

Satukota.com – Benget sia siga bagong artinya apa ya? Apakah kalian pernah mendapatkan perkataan seperti ini?

Jika pernah, mungkin kalian akan bingung dengan maknanya, terlebih untuk kalian yang bukan orang asli Sunda dan tentu tidak mengerti bahasanya.

Tentu saja, sebelum melanjutkan, kami sarankan untuk kalian tidak tersinggung setelah nanti mengetahui maksudnya.

Apa yang hendak kita bahas ini adalah salah satu bahasa yang kasar yang sebaiknya tidak sering digunakan meski pada orang terdekat.

Pasalnya, kata yang hendak dibahas ini adalah kata penghinaan yang bisa berdampak konflik jika digunakan secara sembarangan.

Arti Benget Sia Siga Bagong

Benget sia siga bagong artinya adalah wajah kamu seperti babi hutan (celeng). Benget didefinisikan sebagai wajah, sia didefinisikan sebagai kamu, siga didefinisikan sebagai seperti, dan bagong adalah babi hutan.

Sebenarnya, kata yang pas adalah beungeut dan bukan benget. Beungeut sendiri adalah salah satu kata kasar.

Adapun bahasa yang lebih halus untuk mendefinisikan muka atau wajah adalah raray.

Tetapi meski menggunakan kalimat raray sia siga bagong, tentu kalimat tersebut tidak pantas untuk dikeluarkan pada orang lain.

Pada intinya, apa kalimat yang kita bahas ini adalah kalimat “super kasar” yang sebaiknya tidak diucapkan pada orang lain.

Kata Pengganti Yang Lebih Halus

Selanjutnya, mari kita cari kata pengganti yang lebih halus dari kalimat yang tengah kita bahas ini.

Untuk beungeut, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahasa yang lebih halusnya adalah raray yang definisinya adalah wajah atau muka.

Sia mendefinisikan kata “anda” atau “kamu”. Kata ganti yang pas yang lebih halus bisa anjeun, atau pun yang sedikit kasar adalah manéh.

Untuk kata yang lebih menghormati, kita bisa gunakan kata salira atau hidep sebagai kata yang lebih halus dari sia.

Untuk siga, kita bisa menggunakan kata pengganti lain yakni jiga atau pun kawas, tetapi kata ini masih sedikit kasar.

Kita bisa gunakan kata ganti yakni sepertos yang merupakan kata untuk mendefinisikan “seperti”, tetapi lebih halus.

Untuk bagong, sebenarnya ini adalah pendefinisian untuk babi hutan. Tidak ada yang salah dengan kata ini.

Tetapi jika kita menyebut bagong pada manusia, tentu ini menjadi salah. Kasusnya sama seperti kita menyebut manusia dengan sebutan anjing.

Selain tidak sopan, tindakan memanggil manusia dengan sebutan hewan merupakan tindakan tidak bermoral yang sebaiknya dihindari.

(VZ/RS)

error: Content is protected !!