Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Bentuk CDI Motor Berbeda-beda

Satukota.com – Bentuk CDI motor itu berbeda-beda, meski secara umum konteksnya akan sama, namun antara tipe motor dengan motor lain biasanya tidak sama.

CDI adalah salah satu komponen penting, ini biasanya digunakan pada motor dengan jenis karbu. Komponen CDI ini adalah penerus dari generasi platina.

Soal yang dikontrol, CDI ini mengatur bagian sistem pengapian, tepatnya menjadi salah satu otak di balik kapan busi memercikan api.

Bagi sebagian orang, sangat mudah untuk menentukan yang mana CDI dan yang mana komponen kelistrikan lain.

Namun bagi sebagian orang lagi, tentu susah untuk mendefinisikan yang mana CDI itu.

Oleh karenanya, mari kita pahami CDI motor dari wujudnya terlebih dahulu.

Bentuk CDI Motor

CDI motor akan berbentuk kotak atau persegi panjang yang mirip dengan power bank. Secara umum betuknya memang seperti itu.

Namun dari dimensi real, tiap pabrikan atau tipe CDI akan berbeda-beda dimensinya.

Yang jelas, kotak dari CDI ini biasanya berwarna hitam polos. Sedangkan untuk varian CDI racing aftermarket, ada yang diberi warna tertentu.

Contoh CDI adalah sebagai berikut:

Bentuk CDI Motor
CDI Vario 110 Karbu. Sumber: Tokopedia

Di atas adalah salah satu CDI yang digunakan oleh Vario 110 karbu lawas. Di mana CDI tersebut berwarna hitam dan berbentuk kotak.

Ada satu socket yang terlihat pada CDI tersebut. Namun pada CDI lain, ada juga yang menggunakan lebih dari 1 socket.

Socket tersebut nantinya terhubung ke komponen lain seperti pada panel di dashboard speedometer (ini terdapat pada CDI Byson), hingga menuju aki.

Fungsi CDI Pada Motor

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, CDI pada motor ini ditugaskan untuk mengatur sistem pengapian.

Lebih tepatnya adalah menjadi otak dalam timing pengapian agar busi bisa bekerja secara efektif dan efisien.

Efek Menggunakan CDI Racing

Di pasaran sendiri, ada yang namanya CDI racing atau pun CDI aftermarket. Di mana, CDI dengan jenis ini diklaim bisa meningkatkan performa motor.

Ada yang untuk spek standar, korekan ringan, hingga spek bore up. Tentunya CDI tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan budget.

Kemudian, ada beberapa hal yang bisa didapat dari menggunakan CDI racing yakni:

  • Biasanya RPM atau nafas mesin akan jadi lebih panjang. Misal dari yang awalnya mesin hanya sanggup meraung hingga 7000 RPM, maka dengan menggunakan CDI Racing, RPM motor bisa naik hingga 10.000 Km atau lebih
  • Bisa meningkatkan top speed karena nafas lebih panjang
  • Pembakaran di ruang bakar bisa lebih efektif dan efisien

Namun yang harus diperhatikan adalah terkadang menggunakan CDI racing ini bisa berdampak buruk seperti mesin yang jadi lebih mudah aus karena limiter RPM jadi lebih “longgar”.

RPM sendiri memang biasanya dibatasi oleh pabrikan untuk salah satu tujuan yakni agar mesin jadi lebih awet.

Selain itu di beberapa kondisi saat CDI motor tidak cocok, maka bisa membuat CDI tersebut jadi cepat mati total hingga membuat aki jadi mudah drop.

Mending Ganti CDI atau Ganti Karbu?

Harga CDI Racing dengan karbu aftermarket memang beda-beda tipis. Jadi bagi kita yang budget-nya pas-pasan, mungkin akan bingung.

Untuk menaikan performa, jelas menggunakan karbu dengan venturi yang lebih lebar bisa lebih meningkatkan performa ketimbang CDI racing.

Tetapi jika kita hanya ingin menaikan nafas motor jadi lebih panjang saja, maka bisa menggunakan CDI Racing yang limiter RPM-nya lebih “longgar”.

Ya jika ada budget, tentu ganti keduanya.

(VZ/RS)

error: Content is protected !!