Satukota.com – Kesulitan makan pada anak adalah masalah umum yang sering membuat orang tua cemas karena dapat memengaruhi tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Masalah sulit makan pada anak dapat terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari gangguan kesehatan fisik hingga faktor psikologis dan lingkungan.
Pendekatan psikologis memainkan peran penting dalam membantu anak mengatasi kebiasaan sulit makan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan.
IDI Biak Numfor melalui tulisan di idibiaknumfor.org, menekankan pentingnya pemahaman tentang penyebab mendasar dari masalah makan pada anak untuk menemukan solusi yang efektif.
Penyebab Anak Sulit Makan
Masalah sulit makan bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, hingga gangguan fisik.
Menurut para ahli, anak dengan gangguan organik seperti alergi makanan atau gangguan pencernaan sering menunjukkan gejala sulit makan.
Namun, sebagian besar kasus sulit makan lebih sering berkaitan dengan faktor psikologis dan pola asuh.
Beberapa penyebab umum termasuk kurangnya rutinitas makan yang teratur, gangguan saat makan seperti menonton televisi, atau tekanan emosional dari orang tua saat memberikan makanan.
Neophobia, ketakutan mencoba makanan baru, juga umum terjadi pada anak usia 2-3 tahun dan biasanya membaik seiring pertumbuhan anak.
Pendekatan Psikologis dalam Mengatasi Sulit Makan
Pendekatan psikologis bertujuan untuk menciptakan suasana makan yang positif dan membangun kebiasaan baik.
Orang tua dianjurkan untuk tidak memaksa anak makan, karena tekanan dapat memperburuk masalah dan membuat anak semakin enggan makan.
Sebaliknya, gunakan metode yang bersifat edukatif dan mendukung, seperti memberikan contoh dengan makan makanan sehat bersama anak di meja makan.
Berdasarkan saran ahli, penting untuk menerapkan jadwal makan teratur dengan porsi kecil sesuai kemampuan anak.
Penggunaan pengalihan seperti gawai atau televisi saat makan harus dihindari, karena dapat mengganggu fokus anak pada makanannya.