Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Edu  

Energi dari Bahan Bakar Minyak Bumi Semakin Lama Semakin Apa?

Satukota.com – Energi dari bahan bakar minyak bumi semakin lama akan semakin apa? Tentunya, penggunaan BBM dari perut bumi tidak bisa digunakan secara sembarangan.

Energi dari Bahan Bakar Minyak Bumi Semakin Lama Semakin Apa?

BBM atau bahan bakar minyak biasanya merujuk pada minyak bumi, meski minyak dari tumbuhan juga tercatat pernah dijadikan sebagai bahan bakar.

Dari aspek bahan bakar di perut bumi, ini adalah salah satu jenis bahan bakar yang hingga kini banyak digunakan di berbagai sektor.

Sebut saja seperti sektor transportasi hingga sektor industri untuk menjalankan beragam alat berat hingga permesinan.

Dalam penggunaannya, BBM dari bumi sudah mulai dibatasi dan akan ada masa transisi di mana minyak bumi pada akhirnya akan ditinggalkan karena beberapa alasan.

Energi dari Bahan Bakar Minyak Bumi Semakin Lama Semakin Apa?

Energi dari BBM bumi semakin lama digunakan maka akan semakin menipis hingga habis.

Sebab minyak bumi merupakan salah satu sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.

Selain itu, penggunaan minyak bumi juga dibatasi karena aspek kurang ramah lingkungan.

Ini juga yang jadi alasan kenapa di masa depan pasti akan ada masa di mana minyak bumi akan ditinggalkan karena alasan tidak ramah lingkungan atau pun karena sudah habis.

Penggunaan Energi Alternatif

Para pemangku kepentingan terkait sudah mulai berinovasi untuk mencari energi alternatif pengganti minyak bumi.

Untuk sekarang, energi listrik menjadi salah satu opsi yang mulai digunakan secara massal.

Banyak motor dan mobil listrik yang sudah mulai dipasarkan termasuk di Indonesia.

Pionir balap kendaraan dunia seperti MotoGP dan F1 pun sudah mengadopsi kelas khusus yang membalapkan motor dan mobil bertenaga listrik.

Penghematan Penggunaan Minyak Bumi dan Menekan Emisi Gas Buang

Ada beberapa alasan kenapa kendaraan listrik meski sudah dipasarkan namun masih belum bisa sepenuhnya menggantikan kendaraan bermotor konvensional yang meneguk bensin atau pun solar.

Salah satu alasannya adalah karena kendaraan listrik masih tergolong “beta” hingga butuh banyak penyempurnaan.

Selain itu, minyak buminya masih ada sehingga mau tidak mau, pasti masyarakat lebih terbiasa dan masih butuh akan minyak bumi ini.

Oleh karenanya, yang bisa dilakukan sekarang adalah menghemat penggunaan minyak bumi hingga menekan emisi gas buang.

Banyak perusahaan kendaraan bermotor yang melakukan inovasi hijau ini, di mana kendaraan bermotor dibuat sehemat mungkin (terlebih untuk kendaraan yang digunakan harian) dan emisi gas buangnya ditekan seminim mungkin.

Jadi jangan heran jika kendaraan bermotor yang menggunakan karburator hingga bermesin 2 tak sudah jarang diproduksi unit barunya oleh pabrikan kendaraan.

Terlebih yang diperuntukan untuk penggunaan harian atau daily use.

Minyak Bumi dan Kerusakan Bumi

Penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar terlebih pada mesin mau tidak mau pasti akan menghasilkan polusi udara.

Hal tersebut setidaknya terbukti bisa membuat “Spesifikasi” udara bisa memburuk.

Selain itu, polusi udara akibat emisi gas buang dari pembakaran minyak bumi juga disinyalir menjadi salah satu faktor adanya pemanasan global yang secara masif terjadi di belahan dunia.

Oleh karenanya, tidak heran jika banyak ilmuan hingga aktivis lingkungan yang berupaya menyegerakan transisi dari penggunaan minyak bumi ke energi lain yang lebih ramah lingkungan.

(VZ/RS)

iklan
error: Content is protected !!