Satukota.com – Kurang tidur pada musim hujan dapat memengaruhi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena flu, menurut IDI Bekasi.
Musim hujan sering kali membawa berbagai tantangan kesehatan, termasuk risiko tertular penyakit seperti flu.
Selain kelembapan tinggi yang mendukung penyebaran virus, kurang tidur juga menjadi faktor signifikan.
Studi menunjukkan bahwa pola tidur yang terganggu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan hujan yang terus-menerus, kondisi ini sering diperburuk oleh suhu dingin yang dapat memicu kelelahan.
Untuk menjaga kesehatan di musim hujan, penting untuk memperhatikan kualitas tidur, pola makan, dan kebersihan pribadi. Upaya ini dapat membantu tubuh tetap kuat menghadapi infeksi.
Mengapa Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Flu?
Saat seseorang kurang tidur, produksi sitokin dalam tubuh berkurang (idibekasi.org). Sitokin adalah protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Tubuh yang lemah dalam memproduksi sitokin akan lebih rentan terhadap serangan virus seperti influenza.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 7-8 jam sehari dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Hal ini mengurangi efektivitas vaksin flu pada individu dengan pola tidur yang buruk.
Kondisi Musim Hujan yang Mendukung Penyebaran Virus
Musim hujan sering dikaitkan dengan suhu dingin dan kelembapan tinggi, yang merupakan kondisi ideal bagi virus flu untuk berkembang. Virus ini dapat bertahan lebih lama di lingkungan lembap, meningkatkan kemungkinan penularan antar individu.
Di Indonesia, kebiasaan seperti menggunakan payung atau jas hujan sering diabaikan, sehingga banyak orang terpapar hujan tanpa perlindungan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih dingin dan memengaruhi daya tahan tubuh.