Satukota.com – Makanan pedas sering kali menjadi favorit banyak orang dewasa, tetapi mengonsumsi makanan pedas secara rutin bisa berdampak buruk jika diberikan kepada anak-anak.
Makanan pedas, terutama yang mengandung capsaicin, berisiko mengganggu kesehatan anak-anak jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
IDI Brebes (idikabbrebes.org) menekankan pentingnya orang tua untuk memahami risiko makanan pedas bagi kesehatan anak, terutama karena anak-anak memiliki sistem pencernaan yang lebih sensitif dibandingkan orang dewasa.
Di sisi lain, makanan pedas juga sering dihubungkan dengan gejala langsung seperti iritasi pada saluran cerna.
Apabila tidak segera ditangani, kebiasaan ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk membatasi asupan makanan pedas pada anak-anak.
Risiko Mengonsumsi Makanan Pedas untuk Anak-anak
Pemberian makanan pedas pada anak-anak, terutama dalam porsi yang tidak terkendali, dapat memicu gangguan pencernaan seperti diare dan iritasi lambung.
Hal ini dikarenakan zat capsaicin pada cabai dapat memengaruhi sensitivitas saluran cerna anak, yang belum berkembang sempurna.
Menurut pakar kesehatan anak, terlalu banyak makanan pedas dapat meningkatkan risiko peradangan pada saluran cerna, seperti gastritis.
Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan pedas juga cenderung mengalami masalah refluks asam lambung, yang membuat mereka merasa tidak nyaman setelah makan.
Selain itu, ada risiko terjadinya dehidrasi akibat diare berkepanjangan yang disebabkan oleh iritasi saluran cerna.
Orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda ini, terutama jika anak sering mengeluh sakit perut setelah makan pedas.
