Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Mengapa Penderita Asam Lambung di Indonesia Sering Merasa Masuk Angin?

Mengapa Penderita Asam Lambung di Indonesia Sering Merasa Masuk Angin
Penderita asam lambung sering merasa lebih mudah terkena "masuk angin" karena gangguan pencernaan. (Pixabay/ Peggy_Marco)

Satukota.com – Penderita asam lambung atau GERD sering merasa lebih mudah terkena “masuk angin”.

Di Indonesia, istilah “masuk angin” digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak nyaman pada tubuh, seperti kembung, mual, dan meriang.

Meskipun istilah ini tidak sepenuhnya tepat dalam dunia medis, banyak penderita asam lambung yang merasakan gejala serupa dengan yang digambarkan sebagai “masuk angin”.

Dilansir dari pafitulungagung.org, terdapat beberapa faktor medis yang dapat menjelaskan mengapa penderita asam lambung sering mengalami gejala-gejala ini.

Salah satu penyebab utama adalah gangguan pada sistem pencernaan. Penderita asam lambung cenderung mengalami masalah pencernaan seperti kembung, mual, dan perut penuh gas.

Hal ini disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, yang mengganggu proses pencernaan.

Ketika makanan tidak dicerna dengan baik, gas yang dihasilkan menyebabkan perut kembung. Inilah yang seringkali dikaitkan dengan perasaan “masuk angin” oleh masyarakat.

Selain itu, refluks asam juga menjadi faktor signifikan. Refluks asam terjadi ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan perut kembung.

Sensasi ini sering kali disalahartikan sebagai “masuk angin”. Meski istilah “masuk angin” tidak diakui dalam dunia medis, gejala-gejala seperti kembung, mual, dan badan terasa lemas sering dialami oleh penderita asam lambung.

Gangguan pada sistem pernapasan juga kerap dialami oleh penderita asam lambung.

Asam yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi saluran pernapasan, yang menyebabkan batuk, sesak napas, dan rasa tidak nyaman di dada.

error: Content is protected !!