Tidur dan kesehatan mental memiliki hubungan yang erat. Begadang membuat otak tidak memiliki waktu cukup untuk memproses emosi dan informasi.
Akibatnya, remaja lebih rentan mengalami gangguan kecemasan, depresi, hingga perilaku impulsif.
Media sosial menjadi salah satu penyebab utama kebiasaan begadang pada remaja. Menghabiskan waktu di depan layar hingga larut malam memengaruhi kualitas tidur dan meningkatkan risiko insomnia.
Jika kebiasaan ini berlanjut, fungsi otak akan terganggu, memperbesar kemungkinan terjadinya gangguan mental serius.
Langkah Pencegahan
IDI Barito Selatan menyarankan beberapa langkah pencegahan untuk mengurangi kebiasaan begadang pada remaja:
- Rutinitas Tidur yang Teratur: Membiasakan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari.
- Hindari Penggunaan Gadget Sebelum Tidur: Cahaya biru dari layar elektronik dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang membantu mengatur siklus tidur.
- Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Kamar tidur yang gelap dan sejuk dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
- Edukasi Orang Tua: Peran keluarga sangat penting untuk memantau dan mendukung remaja dalam menjalankan pola tidur yang sehat.
Ingat, kebiasaan begadang memberikan dampak negatif signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental remaja.
IDI Barito Selatan menggarisbawahi pentingnya edukasi dan langkah pencegahan untuk membantu remaja menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, remaja dapat mengoptimalkan fungsi tubuh dan pikiran mereka, mendukung pertumbuhan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
(VZ/RS)