Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Kahatur Artinya Di Bahasa Sunda

Logo Satukota.com
Logo Satukota.com

Satukota.com – Pernahkah kalian mendengar kata kahatur? Bagi sebagian orang tentu ini adalah bahasa yang mungkin pernah mereka dengar atau ucapkan, tetapi kami yakin sebagiannya lagi tidak.

Dalam kesempatan kali ini, kami tertarik untuk kembali membahas kosa-kata dalam Bahasa Sunda dan kali ini yang akan kita bahas adalah kahatur.

Sebenarnya bagi orang Sunda sendiri, mungkin masih sedikit yang menggunakan kosa-kata ini. Sebab ini merupakan kosa-kata yang terbilang jarang digunakan untuk sehari-hari.

Maksudnya? Maksud kami adalah kahatur ini adalah kosa-kata yang cukup spesial dan hanya digunakan dalam keadaan tertentu, jadi mungkin di beberapa kesempatan jarang terdengar.

Lalu, kahatur artinya apa? Mari kita bahas saja di bawah ini.

Arti Kahatur

Kahatur artinya adalah kepada. Ini adalah kosa-kata yang halus dan bukan merupakan kosa-kata yang kasar. Biasanya kahatur digunakan untuk acara resmi, meski tidak selalu demikian.

Contoh penggunaan kahatur biasanya digunakan dalam penulisan surat maupun saat sedang melakukan pembukaan acara.

Misalnya saja adalah sebagai berikut:

Kahatur Bapak Asep di Bandung

Selain dari kata kahatur, masih ada lagi kosa-kata pengganti yang biasanya digunakan untuk keperluan yang berbeda, misalnya saja:

  • Keur yang artinya adalah untuk, kepada, atau pun sedang melakukan sesuatu
  • Kanggo yang artinya adalah untuk atau kepada dan kanggo juga merupakan kata yang halus
  • Pikeun yang artinya adalah untuk atau bagi

Perlu diingat bahwa Bahasa Sunda ini sangat kaya akan kosa-kata, jadi jangan sampai salah dalam menggunakan kosa-kata.

Pasalnya, kosa-kata di Bahasa Sunda ini diperuntukan untuk beberapa hal seperti untuk orang yang lebih tua, yang sebaya, hingga yang lebih muda.

Karena adanya “strata” kosa-kata tersebut, maka tidak heran jika Bahasa Sunda termasuk salah satu bahasa yang punya banyak kosa-kata yang bahkan kami sendiri kadang bingung untuk memilih kosa-kata yang sesuai.

Tapi pada intinya jika kita masih pemula dalam berbahasa Sunda, usahakan untuk tidak menggunakan kosa-kata yang kasar, seperti kasus berikut:

  • Kasar: Eta keur saha?
  • Halus: Eta kanggo saha?

Meski pada akhirnya kosa-kata ini akan menjadi relatif karena tergantung pada siapa diajukan, tetapi dengan berusaha menggunakan kosa-kata yang sehalus mungkin, itu akan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.

Satu lagi sebelum ditutup, orang-orang di Suku Sunda biasanya berbicara dengan nada yang lemah-lembut (relatif), oleh karenanya usahakan menggunakan nada intonasi yang tidak terlalu keras (menyentak) saat berbicara dengan orang Sunda, terlebih kepada orang tua.

Oke, artikel kami ini selesai, semoga bermanfaat!

error: Content is protected !!