Satukota.com – Perubahan energi yang terjadi pada baterai yang menyalakan senter adalah apa saja? Setidaknya ada 3 energi yang bisa membuat baterai bekerja untuk menyalakan senter.

Saat lampu senter menyala karena dipasangi baterai yang masih menyimpan daya listrik, hal tersebut setidaknya membuat adanya perubahan energi.
Ada yang menjawab jika perubahan energi yang terjadi adalah energi listrik ke cahaya.
Dan ada pula yang menjawab jika perubahan yang terjadi adalah perubahan energi kimia ke energi cahaya.
Namun apakah benar seperti itu?
Perubahan Energi Yang Terjadi Pada Baterai Yang Menyalakan Senter Adalah
Perubahan energi ketika baterai mampu menyalakan lampu senter adalah perubahan energi kimia – listrik – cahaya.
Setidaknya ketiga hal tersebut yang membuat energi dari baterai bisa berakhir menjadi energi cahaya di lampu.
Baterai menjadi salah satu komponen yang terdapat zat kimia di dalamnya. Zat kimia tersebut bukan tanpa fungsi, sebab reaksi kimia di dalam baterai bisa memicu adanya energi listrik.
Energi listrik tersebut jika sesuai dengan spesifikasi minimum untuk menyalakan lampu, maka dapat membuat lampu menyala.
Nyalanya lampu merupakan salah satu bentuk energi cahaya.
Arus Listrik Pada Baterai
Biasanya baterai memuat arus listrik satu arah atau DC (direct current) dan bukan AC (alternating current).
Arus listrik DC memang kerap digunakan untuk menyalakan lampu yang ada di komponen kecil atau portable (mudah dibawa kemana-mana).
Lampu yang harus dialiri listrik DC tidak akan bisa dinyalakan dengan arus listrik AC, jika dipaksakan, maka efeknya akan terjadi hubungan arus pendek listrik dan lampu bisa meledak.
Di pasaran sendiri, lampu senter ada yang dijual dengan baterai terpisah (misal harus menggunakan batu baterai) dan ada juga yang dijual dengan baterai tanam.
Salah satu keunggulan lampu senter yang menggunakan baterai tanam adalah biasanya bisa dicas ulang baterainya.
Sedangkan kekurangan dari lampu senter yang menggunakan baterai tanam adalah harganya yang cenderung jadi lebih mahal.
Contoh Kasus Lain Perubahan Energi Kimia – Listrik – Cahaya
Ada contoh kasus lain di mana timbul perubahan energi kimia ke energi listrik dan kemudian ke energi cahaya.
Misalnya saja adalah ketika accumulator atau aki yang bisa menyalakan lampu pada motor atau pun mobil.
Selain itu, laptop yang layarnya menyala ketika baterai masih terisi juga merupakan contoh kasus perubahan energi kimia ke listrik dan ke cahaya.
Dan yang paling umum dijumpai adalah ketika layar smartphone menyala ketika masih ada baterai di dalamnya.
Layar smartphone dan laptop memiliki cahaya, meski memang tidak seterang cahaya dari lampu.
Teknologi dari cahaya laptop dan smartphone juga memungkinkan cahaya dari gadget tersebut menjadi lebih berwarna serta bisa diatur intensitas cahayanya.
Jadi jika ditanya mengenai contoh lain dari perubahan energi kimia – listrik – cahaya, maka jawabannya bisa aki yang menyalakan lampu, baterai yang menyalakan layar laptop, hingga baterai yang menyalakan layar smartphone.
(VZ/RS)