Satukota.com – Era digital telah membawa perubahan besar di berbaai sektor, termasuk farmasi. Peran PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) dalam mendukung adaptasi teknologi dalam praktik kefarmasian sangat penting.
Teknologi telah mengubah cara apotek, rumah sakit, dan industri farmasi beroperasi, mulai dari manajemen obat, distribusi, hingga layanan kepada pasien.
PAFI menyadari bahwa untuk mempertahankan relevansi dalam dunia yang terus berubah, tenaga teknis kefarmasian harus mengikuti perkembangan teknologi.
Salah satu aspek penting dari transformasi digital dalam farmasi adalah penggunaan perangkat lunak manajemen apotek dan rumah sakit.
Sistem ini membantu tenaga teknis kefarmasian dalam memantau persediaan obat, mengelola resep, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi terkait.
Dilansir dari pafipcpontianak.org, PAFI telah mengadakan berbagai pelatihan yang mengajarkan anggotanya tentang penggunaan sistem manajemen digital ini, sehingga mereka bisa menjalankan tugasnya dengan lebih efisien dan tepat waktu.
Teknologi juga memainkan peran penting dalam mempercepat proses penelitian dan pengembangan obat baru.
Dalam konteks ini, PAFI mendorong anggotanya untuk memanfaatkan teknologi terkini seperti analisis data besar (big data) untuk mempercepat penemuan obat dan mengoptimalkan terapi.
Dengan pendekatan berbasis data, tenaga kefarmasian dapat membantu mengidentifikasi pola dalam interaksi obat dan penyakit, serta meningkatkan efektivitas pengobatan.
