Satukota.com – Istilah “warm and cozy” semakin populer dalam berbagai aspek kehidupan, mencerminkan kebutuhan manusia akan kenyamanan dan kehangatan di tengah kesibukan modern.
Dalam era yang serba cepat ini, banyak individu mencari cara untuk menciptakan suasana yang menenangkan di rumah mereka.
Konsep “warm and cozy” tidak hanya sekadar tren, tetapi juga menjadi refleksi dari keinginan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan emosional dan fisik.
Secara harfiah, “warm and cozy” berarti hangat dan nyaman. Namun, makna ini lebih dalam dari sekadar suhu ruangan atau kelembutan sofa. Ini mencakup perasaan aman, damai, dan puas yang muncul ketika seseorang berada di lingkungan yang mendukung kenyamanan batin. Menurut Merriam-Webster, “cozy” didefinisikan sebagai sesuatu yang memberikan kenyamanan fisik dan emosional, sering kali dikaitkan dengan suasana yang hangat dan menyenangkan.
Dalam konteks desain interior, menciptakan suasana “warm and cozy” melibatkan penggunaan elemen-elemen yang menenangkan. Misalnya, pencahayaan lembut, tekstil hangat seperti selimut rajutan, dan warna-warna netral yang menenangkan dapat membantu menciptakan atmosfer yang nyaman. Situs The Spruce menyebutkan bahwa penggunaan lilin, perapian, dan tekstur lembut dapat meningkatkan rasa nyaman di dalam ruangan.
Konsep ini juga tercermin dalam budaya Denmark melalui istilah “hygge,” yang menggambarkan perasaan nyaman dan puas yang diperoleh dari hal-hal sederhana dalam hidup. Hygge menekankan pentingnya menciptakan momen-momen kecil yang membawa kebahagiaan, seperti menikmati secangkir teh hangat sambil membaca buku di bawah selimut.
Di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Bandung, konsep “warm and cozy” mulai diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Kafe-kafe dengan desain interior yang hangat dan nyaman menjadi tempat favorit untuk bersantai. Selain itu, banyak rumah tinggal yang mulai mengadopsi elemen-elemen desain yang mendukung suasana hangat dan nyaman, seperti penggunaan lampu dengan cahaya hangat dan furnitur yang empuk.
Tidak hanya dalam desain interior, konsep “warm and cozy” juga diterapkan dalam gaya hidup sehari-hari. Misalnya, mengenakan pakaian hangat dan nyaman saat cuaca dingin, atau menciptakan rutinitas malam yang menenangkan seperti menikmati minuman hangat sebelum tidur. Hal-hal sederhana ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan emosional.
Dalam dunia kerja yang penuh tekanan, menciptakan lingkungan kerja yang “warm and cozy” juga menjadi penting. Ruang kerja dengan pencahayaan yang baik, tanaman hijau, dan area istirahat yang nyaman dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Menurut penelitian, lingkungan kerja yang mendukung kenyamanan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan kerja.
Secara keseluruhan, “warm and cozy” bukan sekadar tren, tetapi merupakan pendekatan hidup yang menekankan pentingnya kenyamanan dan kesejahteraan. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung perasaan hangat dan nyaman, individu dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Referensi: Inca Berita***






