Satukota.com – Biopharmaceuticals, atau yang sering disebut sebagai obat biologi, merupakan salah satu inovasi terbaru yang dianggap sebagai masa depan dalam dunia farmasi.
Produk ini dikembangkan dari organisme hidup, berbeda dengan obat-obatan konvensional yang biasanya dihasilkan melalui sintesis kimia.
Pengembangan biopharmaceuticals membuka peluang baru dalam pengobatan berbagai penyakit kompleks, seperti kanker dan gangguan autoimun, yang sulit diatasi dengan obat-obatan tradisional.
Kemajuan dalam pengembangan biopharmaceuticals dimungkinkan berkat terobosan teknologi dalam bidang rekayasa genetika dan bioteknologi.
Dilansir dari pafikabsarmi.org, ebagian besar produk biopharmaceuticals merupakan protein terapeutik, termasuk antibodi monoklonal dan protein rekombinan lainnya, yang mampu secara spesifik menargetkan molekul atau sel yang terlibat dalam penyakit.
Antibodi monoklonal, salah satu inovasi yang paling menonjol, memiliki kemampuan unik untuk mengenali dan menempel pada protein spesifik di permukaan sel kanker atau agen penyebab penyakit lainnya.
Penggunaan antibodi monoklonal dalam pengobatan kanker merupakan salah satu contoh sukses dalam pengembangan biopharmaceuticals.
Antibodi ini dapat dirancang untuk menargetkan molekul tertentu yang ada di permukaan sel kanker, yang memungkinkan pengobatan lebih spesifik dibandingkan dengan metode konvensional seperti kemoterapi.
Misalnya, terapi yang menggunakan antibodi monoklonal seperti trastuzumab (Herceptin) telah membawa perubahan besar dalam pengobatan kanker payudara HER2-positif .
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pengobatan, tetapi juga mengurangi efek samping yang sering dialami pasien karena antibodi bekerja secara lebih spesifik pada sel yang terlibat dalam penyakit, tanpa merusak sel sehat.
Selain pengobatan kanker, biopharmaceuticals juga memainkan peran penting dalam pengobatan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, psoriasis, dan lupus.
Pada kondisi autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat secara berlebihan, menyebabkan peradangan kronis.