Satukota.com – Nanoteknologi dalam farmasi telah menjadi revolusi besar dalam pengembangan obat dan penghantaran terapi.
Teknologi ini menggunakan partikel berskala nano yang dapat membawa zat aktif obat secara lebih tepat ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Penghantaran obat menggunakan nanoteknologi memungkinkan penyembuhan yang lebih cepat dan efisien. Obat yang dikirim menggunakan partikel nano dapat melewati berbagai penghalang biologis yang sebelumnya sulit ditembus oleh obat konvensional.
Dilansir dari pafikabnduga.org, Nanoteknologi dalam farmasi menawarkan peningkatan dalam hal bioavailabilitas obat.
Bioavailabilitas mengacu pada seberapa banyak obat yang benar-benar dapat digunakan tubuh setelah melalui berbagai tahapan metabolisme.
Dengan menggunakan partikel nano, lebih banyak zat aktif dapat mencapai target di dalam tubuh tanpa banyak yang hilang dalam proses metabolisme.
Salah satu penerapan paling penting dari nanoteknologi adalah dalam pengobatan kanker.
Obat-obatan yang dirancang dengan teknologi nano dapat dikirim langsung ke sel kanker tanpa mempengaruhi jaringan sehat di sekitarnya.
Hal ini memungkinkan dosis obat yang lebih kecil, tetapi dengan efektivitas yang lebih besar, sekaligus mengurangi efek samping yang sering dialami oleh pasien.
Selain itu, nanoteknologi juga memungkinkan penghantaran obat yang lebih terkontrol.
Obat dapat dilepaskan secara bertahap dalam tubuh, sehingga konsentrasi obat di dalam darah dapat tetap stabil dalam jangka waktu yang lebih lama.
Ini penting dalam pengobatan penyakit kronis yang membutuhkan terapi jangka panjang.