Produk biopharmaceuticals seperti infliximab dan adalimumab bekerja dengan menekan aktivitas abnormal dari sistem kekebalan tubuh yang menjadi penyebab utama peradangan pada penyakit-penyakit ini .
Meskipun potensi biopharmaceuticals sangat besar, pengembangan dan distribusinya dihadapkan pada berbagai tantangan.
Salah satu hambatan terbesar adalah tingginya biaya produksi. Berbeda dengan obat sintetis yang diproduksi melalui proses kimia, biopharmaceuticals memerlukan lingkungan produksi yang rumit dan mahal, sering kali melibatkan organisme hidup seperti sel mamalia atau mikroorganisme.
Proses ini harus dilakukan dengan ketelitian tinggi untuk menjaga kualitas, keamanan, dan kemanjuran produk akhir.
Sebagai akibatnya, harga biopharmaceuticals di pasar sering kali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan obat konvensional.
Selain biaya, regulasi yang ketat dari badan pengawas seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan European Medicines Agency (EMA) di Eropa juga menjadi tantangan besar dalam pengembangan biopharmaceuticals.
Proses pengujian dan persetujuan untuk obat biologi lebih kompleks dibandingkan obat kimia. Ini karena obat biologi cenderung lebih sensitif terhadap perubahan kecil dalam proses produksi, yang dapat mempengaruhi keamanan dan efektivitasnya .
Namun, terlepas dari tantangan ini, biopharmaceuticals memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita mengobati berbagai penyakit.
Dengan perkembangan teknologi bioteknologi yang semakin pesat, diharapkan biaya produksi akan semakin menurun dan akses terhadap obat-obatan ini menjadi lebih luas.
Biopharmaceuticals diyakini dapat terus berkembang dan menjadi bagian integral dari masa depan pengobatan yang lebih personal dan efektif, memberikan harapan baru bagi pasien yang menghadapi penyakit kompleks yang sulit diobati dengan metode konvensional.
(VZ/RS)