Kosmetik ilegal tidak hanya berbahaya dalam jangka pendek, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit dalam jangka panjang.
Penggunaan merkuri dalam produk kosmetik, misalnya, dapat menyebabkan iritasi parah dan hiperpigmentasi yang sulit hilang.
Bahkan, paparan merkuri dalam waktu lama dapat merusak sistem saraf dan ginjal, serta meningkatkan risiko kanker.
Selain merkuri, produk kosmetik ilegal juga sering mengandung bahan kimia lain yang dapat merusak lapisan pelindung kulit.
Penggunaan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada kolagen kulit, yang mengakibatkan penuaan dini, flek hitam, dan garis halus yang lebih cepat muncul.
Selain itu, kosmetik ilegal yang tidak terdaftar di BPOM tidak melalui pengujian dermatologis, sehingga tidak ada jaminan bahwa produk tersebut tidak akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Tanpa uji coba klinis, konsumen tidak tahu apa yang sebenarnya terkandung dalam produk tersebut, dan apakah kandungannya aman untuk digunakan, terutama di kulit remaja yang lebih sensitif.
Pentingnya Menggunakan Kosmetik yang Terdaftar BPOM
Untuk mencegah dampak buruk dari penggunaan kosmetik ilegal, IDI Atambua dan berbagai organisasi medis lainnya mengimbau agar konsumen, terutama remaja, hanya menggunakan kosmetik yang terdaftar di BPOM.
BPOM memastikan bahwa kosmetik yang beredar di pasar telah melewati serangkaian uji keamanan yang ketat, sehingga konsumen dapat merasa lebih aman saat menggunakannya.
Penting untuk selalu memeriksa nomor izin edar BPOM sebelum membeli produk kosmetik.
Hal ini bisa dilakukan dengan memeriksa kemasan produk atau mencari informasi lebih lanjut di situs web resmi BPOM.
Dengan membeli kosmetik yang terdaftar BPOM, kita dapat meminimalkan risiko menggunakan produk yang berbahaya dan melindungi kesehatan kulit kita.
(VZ/RS)
