Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Kantun Artinya Dalam Bahasa Sunda

Arti Logo Satukota.com
logo satukota.com

Satukota.com – Pernahkah kalian mendengar kosa-kata kantun? Jika iya, kira-kira kantun artinya apa ya dalam Bahasa Sunda?

Kenapa kami bilang kantun dalam Bahasa Sunda? Pasalnya kantun adalah salah satu kosa-kata dalam Bahasa Sunda, meski tidak menutup kemungkinan jika ada kata kantun juga dalam bahasa lain.

Kosa-kata ini mirip dengan kosa-kata lain dalam Bahasa Sunda yakni kintun. Jika kalian ingin mencari tahu mengenai arti kintun, silahkan simak di sini.

Nah bicara kantun, kira-kira apa ya artinya dalam Bahasa Sunda? Simak sub bab di bawah ini agar lebih jelasnya.

Arti Kantun Dalam Bahasa Sunda

Kantun artinya adalah sisa atau tinggal (tinggal di sini lebih condong ke sisa) atau ditinggal. Kosa-kata ini biasanya digunakan saat hendak pergi atau pun ada yang meninggal.

Beberapa contoh dari kalimat yang menggunakan kosa-kata ini adalah sebagai berikut:

  • Antosan heula jang, dikantun heula ku bapa (Tunggu dulu nak, ditinggal dulu oleh bapa)
  • Kumaha? Janteun teu? Soalna kantun sakieu (Bagaimana? Jadi tidak? Soalnya tingga segini)
  • Innalillahi, Pak Endar tos ngantunkeun tabuh sapuluh. (Innalillahi, Pak Endar sudah meninggal (meninggalkan) pukul sepuluh)

Selain menggunakan kosa-kata yang tengah kita bahas ini, untuk mendeskripsikan sisa, kadang juga menggunakan kosa-kata sésa yang artinya adalah sisa.

Contoh penggunaan kata sésa dalam Bahasa Sunda adalah sebagai berikut:

  • Sésakeun sakeudik kanggo isuk (Sisakeun sedikit untuk besok)
  • Naha kot teu nyésa? (Kenapa sampai tidak tersisa?)
  • Ulah kitu, kudu bisa nyésakeun najan teu loba! (Jangan begitu, harus bisa menyisakan walau tidak banyak!)

Tinggal dan Sisa Dalam Penggunaan Sehari-hari

Biasanya tinggal ini merujuk pada berdiam atau tetap di suatu tempat. Namun di beberapa kondisi, kadang tinggal juga ditafsirkan sebagai sinonim dari sisa.

Misalnya kalimat:

  • Uang saya tidak banyak, tinggal sedikit yang masih ada
  • Ayo cepat, waktu tinggal sedikit lagi dan tidak banyak

Jadi dapat dikatakan bahwa kata tinggal ini memiliki multi tafsir sesuai dengan keterangan dari kalimat tersebut. Tentu kalimat dengan kata tinggal di atas berbeda dengan kalimat di bawah:

  • Tinggal sejenak di sini, di luar masih hujan jadi jangan terburu-buru untuk keluar
  • Andri telah tinggal selama 10 tahun di perumahaan ini

Tapi kadang tinggal juga dimaknai sebagai pergi pada beberapa kondisi seperti kalimat di bawah ini:

  • Kita tentu sedih karena bapak telah meninggalkan dunia
  • Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan kuat

Oke artikel kali ini telah selesai, terima kasih sudah sama-sama membaca artikel ini hingga selesai. Semoga bermanfaat!

error: Content is protected !!