Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Viral  

Kisah Tragis di Jepara! Bayi Baru Lahir Ditinggalkan di Depan Pabrik, Potret Buram Krisis Sosial dan Ekonomi​

Kisah Tragis di Jepara, Bayi Baru Lahir Ditinggalkan di Depan Pabrik, Potret Buram Krisis Sosial dan Ekonomi
Sepucuk surat dari ibu muda yang meninggalkan bayinya di Jepara, menggambarkan keputusasaan akibat tekanan ekonomi dan sosial.​ Sumber: ig/faktaindo

Satukota.com – Kejadian memilukan kembali mengguncang Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Seorang bayi laki-laki ditemukan dalam kardus di depan sebuah pabrik di Desa Pendosawalan, Kecamatan Kalinyamatan.

Peristiwa ini membuka kembali luka lama tentang realitas sosial yang kerap tersembunyi di balik statistik kemiskinan dan norma budaya.​

Pada Kamis pagi, 17 April 2025, warga Desa Pendosawalan dikejutkan oleh penemuan seorang bayi laki-laki yang baru lahir, tergeletak dalam kardus berisi selimut di depan sebuah pabrik.​

Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung sekitar pukul 07.00 WIB.​

Dengan panjang tubuh 44 sentimeter dan berat 1,8 kilogram, bayi itu tampak lemah namun masih bernyawa.​

Di dalam kardus, ditemukan pula sepucuk surat tulisan tangan yang diduga berasal dari sang ibu, berinisial DS, usia 19 tahun.​

Isi surat tersebut menggambarkan keputusasaan seorang ibu muda yang terhimpit oleh kondisi ekonomi dan tekanan sosial.​

Dalam surat itu, DS mengungkapkan bahwa ia tidak mampu merawat bayinya karena masih tinggal di kos dan kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.​

Ia juga meminta agar bayinya dititipkan ke panti asuhan dan mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang bersedia merawat anaknya.​

Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa DS telah diamankan oleh pihak kepolisian.​

Menurut keterangan dari DS, ia merasa malu karena hamil dan melahirkan di luar nikah setelah menjalin hubungan gelap dengan temannya.​

Motif utama dari tindakan DS adalah ketakutan akan diketahui oleh orang lain bahwa bayinya merupakan hasil dari hubungan di luar pernikahan.​

Kasus ini menambah daftar panjang peristiwa serupa yang terjadi di Jepara dan sekitarnya.​

Sebelumnya, pada Maret 2024, seorang remaja putri berinisial SN (18) di Jepara membekap dan membuang bayinya ke sungai karena depresi akibat hamil di luar nikah.​

Kasus-kasus seperti ini mencerminkan adanya krisis sosial yang mendalam, di mana tekanan budaya dan kurangnya edukasi seksual menyebabkan remaja mengambil keputusan ekstrem.

Mencari artikel kesehatan? Kunjungi pafikepkarimun.org***

error: Content is protected !!