Satukota.com – Warga Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, melakukan aksi penutupan sementara terhadap proyek perumahan mewah The Emeralda Resort pada Sabtu pagi, 19 April 2025.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan perumahan tersebut, terutama terkait sistem saluran air yang dinilai menyebabkan banjir di wilayah mereka.
Warga menilai bahwa pembangunan perumahan di kawasan perbukitan tersebut telah mengganggu aliran air dan menyebabkan limpasan air hujan yang membawa lumpur ke permukiman mereka.
Proyek The Emeralda Resort yang dikembangkan oleh Yan Property Development ini berlokasi di lereng Gunung Kacapi dan mengusung konsep urban resort dengan luas lahan mencapai 28,5 hektare .
Namun, pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan sistem drainase yang memadai telah menimbulkan keresahan di kalangan warga setempat.
Tokoh masyarakat setempat, Hidayat (60), menyatakan bahwa warga telah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak pengembang, namun tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan.
Akibatnya, warga memutuskan untuk melakukan aksi penutupan akses jalan menuju proyek perumahan tersebut sebagai bentuk tekanan agar pihak pengembang segera mengambil tindakan.
Dalam aksi tersebut, warga menggunakan bambu, rantai, dan traffic cone untuk memblokade gerbang masuk ke lokasi proyek, sehingga aktivitas pengangkutan truk dan alat berat terhenti .
Warga berharap pihak pengembang bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan dan segera memperbaiki sistem saluran air agar tidak terjadi banjir di wilayah mereka.
Perwakilan dari The Emeralda Resort, Heru, menyatakan bahwa pihaknya akan kooperatif dan berjanji untuk memperbaiki saluran irigasi yang menjadi sumber masalah.
Ia juga menyampaikan bahwa pihak pengembang akan membentuk grup komunikasi dengan warga untuk mendengarkan keluhan dan mencari solusi bersama .
Pembangunan perumahan di kawasan perbukitan memang memiliki tantangan tersendiri, terutama terkait pengelolaan air hujan dan sistem drainase.
Jika tidak direncanakan dengan baik, pembangunan di kawasan tersebut dapat menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, penting bagi pengembang untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap tahap pembangunan, termasuk melakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan konsultasi dengan masyarakat setempat.
Selain itu, pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengatur pembangunan di wilayahnya, agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Dalam kasus The Emeralda Resort, pemerintah Kabupaten Bandung Barat perlu melakukan evaluasi terhadap izin pembangunan dan memastikan bahwa pihak pengembang memenuhi kewajiban mereka dalam menjaga lingkungan.
Warga Desa Jayamekar berharap bahwa aksi mereka dapat menjadi perhatian bagi pihak pengembang dan pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Mereka tidak menolak pembangunan, namun menginginkan agar pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan keselamatan masyarakat sekitar.
Aksi warga ini juga menjadi pengingat bagi pengembang lain untuk lebih memperhatikan dampak lingkungan dalam setiap proyek pembangunan yang mereka lakukan.
Pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dengan demikian, pembangunan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak tanpa merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Mencari artikel kesehatan? Jangan lupa kunjungi: pafikubalahin.org***