Satukota.com – Wet race artinya dalam MotoGP apa ya? Apakah kalian tengah bertanya mengenai hal ini? Jika iya, mari kita bahas bersama.
Pagelaran balap MotoGP Mandalika Indonesia pada 20 Maret 2022 kemarin masih banyak diperbincangkan oleh banyak orang.
Kenapa? Pasalnya banyak sekali hal-hal yang belum diketahui hingga membuat penasaran akan ajang balap motor bergengsi dunia tersebut.
Banyak istilah dalam MotoGP yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang. Seperti apa yang dibahas kali ini.
Wet race, ini sebenarnya apa? dan kenapa banyak pembalap merasa takut dan kurang PD dengan status balap wet race ini?
Arti Wet Race di MotoGP

Wet race artinya dalam MotoGP adalah balapan yang diadakan dalam kondisi track atau lintasan basah, baik dalam kondisi masih hujan atau pun tidak.
Intinya selama lintasan tidak kering dan masih basah, maka balapan di MotoGP akan diadakan dalam status wet race.
Mengapa penting memberitahukan akan status balapan ini? Toh balapan tinggal melaju saja?
Sebenarnya anggapan jika balapan tinggal melaju saja adalah anggapan yang salah.
Sebab dalam MotoGP, aspek pemilihan ban sangat penting guna menunjang performa motor hingga keselamatan pembalap.
Singkat kata, ban untuk lintasan kering dan basah berbeda, sehingga dengan kejelasan status kondisi balapan, maka para tim balap dan pembalap bisa memilih ban yang sesuai.
Sekedar informasi, status balapan ini sendiri ditentukan oleh pihak terkait. Sehingga para pembalap biasanya tidak akan semena-mena menentukan jenis ban.
Teknis Pelaksaan Wet Race di MotoGP
Ada beberapa teknis ketika balapan digelar dengan kondisi track basah baik sebelum balapan dimulai atau pun saat balapan sudah berjalan.
Saat Balapan Belum Dimulai
Saat balapan belum dimulai, maka pihak terkait akan menginformasikan jika balapan akan diadakan dalam status balapan basah atau pun balapan kering.
Jika diputuskan sebagai balapan basah (wetrace), maka tim dan pembalap bisa langsung menggunakan ban basah.
Adapun jika balapan ternyata sangat besar hingga menggenangi area sirkuit, maka pihak terkait bisa menunda balapan.
Ini seperti apa yang terjadi di Mandalika 20 Maret 2022 kemarin, di mana balapan sempat tertunda selama beberapa jam karena ada hujan deras disertai petir yang membuat lintasan tergenang.
Ketika pembalap sudah ada di starting grid, maka pembalap tidak diperkenankan mengubah jenis ban JIKA PERGANTIAN BAN TERSEBUT BISA MEMBUAT PENUNDAAN BALAPAN.
Pembalap yang melakukan pelanggaran berupa mengganti ban hingga membuat penundaan waktu start balapan bisa dikenai penalti yakni memulai start dari pit lane.
Saat Balapan Sudah Dimulai
Ketika balapan sudah dimulai lalu timbul rintik hujan yang membuat lintasan balap menjadi basah, maka ada beberapa opsi yakni:
1. Flag to Flag
Opsi pertama adalah melakukan flag to flag, yakni berkibarnya bendera putih oleh marshall yang bisa diakibatkan karena cuaca terik menjadi hujan.
Ketika melakukan flag to flag, maka pembalap akan masuk pit lane sesuai intruksi dan menuju garasi masing-masing untuk mengganti motor.
Tentu saja, motor yang diganti adalah motor yang awalnya motor untuk settingan balapan kering ke motor settingan balapan basah.
2. Red Flag
Red flag sendiri punya dua opsi yakni melakukan restart atau pun balapan diakhiri.
Ketika balapan belum menyentuh 2/3 putaran, maka opsi yang akan diambil adalah melakukan restart sesuai dengan posisi pembalap melintasi garis finish di lap sebelumnya.
Dulu, penentuan posisi restart adalah ketika semua pembalap sudah melewati garis finish.
Namun regulasi terbaru di tahun 2022 ini adalah penentuan posisi restart setelah red flag diambil benar-benar berdasarkan posisi lap sebelumnya.
Jadi tidak harus menunggu semua pembalap melewati garis finish di lap terakhir.
Opsi di atas sendiri terjadi jika balapan belum menyentuh 2/3 laps. Sedangkan jika sudah menyentuh 2/3 laps atau lebih, maka opsinya adalah diakhiri.
Yips, balapan bisa dianggap selesai ketika sudah menyentuh 2/3 laps dengan kondisi red flag karena masalah hujan.
(VZ/RS)