Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Fungsi Alternator Pada Sistem Pengisian Adalah Apa?

Satukota.com – Fungsi alternator pada sistem pengisian adalah untuk apa? Alternator adalah salah satu komponen yang haram untuk rusak, jadi jangan sampai komponen ini rusak.

Fungsi Alternator Pada Sistem Pengisian Adalah Apa?

Alternator dikenal juga sebagai spul atau kumparan, di mana komponen ini sangat penting bagi sistem pengisian di kendaraan bermotor.

Meski merupakan komponen yang jarang rusak, namun komponen yang satu ini tetap bisa mengalami kerusakan.

Misal saja yang sering terjadi adalah bagian kumparan yang mengalami kerusakan seperti gosong sehingga tidak bisa berfungsi lagi.

Alternator ini sangat penting kegunaannya, sebab jika sampai rusak maka aki bisa mengalami kerusakan yakni tekor.

Kenapa bisa demikian?

Fungsi Alternator Pada Sistem Pengisian Adalah Untuk?

Alternator pada sistem pengisian berfungsi untuk merubah energi gerak atau mekanik (putaran) menjadi energi listrik.

Dapat dibilang, alternator ini ibarat pembangkit listrik pada kendaraan bermotor yang bisa menghasilkan energi listrik dari perputaran spul atau kumparan.

Berbeda dengan aki, dapat dikatakan jika alternator menjadi komponen nyata yang benar-benar menghasilkan energi listrik.

Aki atau accumulator (accu) memang kerap disebut sebagai sumber energi listrik, namun aki tidak menghasilkan energi listrik.

Pasalnya, energi listrik dari aki sering disuplai oleh alternator dan diatur oleh regulator atau kiprok agar bisa masuk ke aki.

Kenapa harus diatur oleh regulator atau kiprok?

Kegunaan Kiprok Pada Sistem Pengisian

Alternator biasanya menghasilkan listrik dengan arus AC atau bolak-balik. Sedangkan aki atau accumulator perlu listrik dengan arus searah atau DC.

Tentunya jika dipaksakan dimasukan arus listriknya pada aki, maka aki bisa rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

Oleh karenanya, perlu adanya regulator atau kiprok untuk mengubah arus AC tersebut menjadi arus DC agar bisa dimasukan pada aki.

Kiprok juga punya fungsi untuk memutuskan arus listrik jika aki sudah penuh terisi.

Jika sampai kiprok rusak dan tidak bisa memutus listrik saat aki sudah penuh, maka efeknya aki bisa rusak, terlalu panas, overcharger, hingga kembung.

Pada sistem kelistrikan AC, kiprok juga punya fungsi untuk menyuplai listrik pada lampu-lampu ketika mesin tengah menyala.

Ini yang tidak dilakukan oleh kiprok pada sistem pengisian DC, di mana kiprok hanya berfokus untuk menyuplai arus pada aki.

Terkecuali pada sistem kelistrikan lain yang mana masih mentoleransi aki dalam keadaan tekor atau dicabut, di mana kiprok bisa bekerja ganda untuk mengalirkan energi listrik pada komponen lain saat aki tidak berfungsi.

Efek Alternator Lemah atau Rusak

Ambil contoh jika alternator lemah dan tidak berfungsi, maka efeknya bisa membuat aki terisi secara kurang.

Aki yang awalnya penuh memang masih bisa berfungsi, namun jika terus-terusan digunakan, maka lambat laun energinya akan habis.

Jika aki sudah terdeteksi berkurang listriknya, maka normalnya kiprok akan mulai bekerja dengan mengaliri listrik dari alternator menuju aki.

Namun ketika alternator lemah atau bahkan mati, maka efeknya aki tidak akan terisi dan lambat laun aki akan tekor hingga mati.

Aki sendiri punya batas wajar dari sisi batas minimum voltase dan ampere-nya. Di mana jika aki dibiarkan memiliki tegangan di bawah 10 volt dalam jangka waktu lama, maka efeknya aki tersebut bisa mengalami kerusakan dan tidak bisa diisi kembali (kasus aki 12 volt).

Untuk ampere-nya bagaimana? Ini tergantung dari kapasitas ampere masing-masing aki, sebab kapasitas aki ini sangat bervariasi antara satu aki dengan aki yang lainnya.

(VZ/RS)

error: Content is protected !!