Satukota.com – Pada sistem pendingin radiator dipasang thermostat dengan tujuan untuk apa? Bingung kan? Komponen ini memang tidak terlihat, tapi mari kita lihat fungsinya.

Sistem pendingin radiator adalah salah satu jenis sistem pendingin mesin kendaraan bermotor yang banyak digunakan.
Bahkan dapat dibilang jika sistem pendingin ini adalah sistem pendingin yang punya segudang keunggulan bila dibandingkan dengan sistem pendingin pendahulunya.
Nama lain dari sistem pendingin radiator adalah sistem pendingin cairan. Pasalnya, pendinginannya dilakukan oleh cairan pendingin.
Pada sistem pendingin cairan, ada yang namanya thermostat, lalu apa sih fungsi atau kegunaan dari komponen ini?
Pada Sistem Pendingin Radiator Dipasang Thermostat Dengan Tujuan Apa?
Sistem pendingin radiator dipasangi thermostat adalah bertujuan untuk mencapai suhu atau temperatur kerja mesin yang ideal dan optimal.
Suhu ideal ini adalah sekitar 80 derajat celcius hingga 90 derajat celcius. Ingat, thermostat ini tidak selalu berusaha membuat mesin menjadi dingin.
Pasalnya jika mesin dari awal sudah dingin, maka thermostat akan menahan cairan dingin agar tidak bersirkulasi.
Efeknya, suhu mesin bisa jadi idealnya yakni di angka 80-90 derajat celcius seperti yang disebutkan di atas.
Sedangkan jika suhu sudah mencapai angka 80-90 derajat celcius, “gerbang” pada thermostat akan terbuka dan membuat cairan pendingin bersirkulasi di mesin.
Efeknya adalah mesin jadi terjaga suhunya di angka 80-90 derajat celcius. Meski memang faktanya adalah kadang tetap saja mesin bisa bersuhu lebih dari 90 derajat celcius.
Salah satu penyebabnya adalah karena oli mesin kurang, kipas radiator bermasalah, dan lain sebagainya.
Efek Jika Melepas Thermostat
Thermostat kerap dilepas oleh sebagian orang. Alasannya adalah agar mesin jadi lebih dingin.
Padahal, mesin kendaraan bermotor itu tidak harus selalu dingin. Terlebih jika awal-awal menyalakan mesin dan mesin dalam suhu sangat dingin.
Mesin yang terlalu dingin bisa membuat mesin tersebut lama mencapai suhu ideal. Imbasnya adalah performa mesin jadi kurang maksimal.
Peran Cairan Radiator dan Thermostat
Cairan pendingin yang kurang berkualitas atau bahkan hanya air biasa tidak akan maksimal saat mendinginkan mesin.
Imbasnya adalah komponen lain di radiator akan bekerja ekstra saat mendinginkan mesin.
Di sisi lain, ada juga thermostat yang bertugas untuk mengatur buka tutup “pintu” untuk memperbolehkan atau tidaknya cairan radiator mengalir.
Saat thermostat masih bagus, maka ia akan membuka dan mengalirkan cairan pendingin ketika suhu sudah masuk 80 derajat celcius.
Sedangkan saat suhu mesin di bawah 80 derajat celcius, maka cairan pendingin tidak akan dulu diedarkan.
Ketika thermostat rusak atau macet, maka efeknya adalah cairan pendingin tidak akan mengalir dengan semestinya dan membuat mesin menjadi cepat panas hingga mengalami panas berlebihan.
Kelebihan dan Kekurangan Pendingin Cairan
Sistem pendingin cairan punya kelebihan yakni mendinginkan mesin dengan lebih optimal baik saat kendaraan tengah terdiam atau pun melaju.
Hal ini tentu berbeda dengan sistem pendingin udara, di mana mesin hanya akan didinginkan saat ada udara yang masuk dari luar.
Dari segi kekurangan, sistem pendingin cairan ini punya kontruksi yang lebih kompleks serta biaya perawatannya yang terbilang lebih mahal.
Terlebih bila pembandingnya adalah sistem pendingin udara.
(VZ/RS)