Terima kasih sudah mengunjungi Satukota.com

DMCA  PROTECTED

Ukuran Per CVT Mio Standar Berapa RPM?

Satukota.com – Ukuran per CVT Mio standar berapa RPM sih? Ini adalah salah satu hal yang sering ditanyakan ketika per CVT hendak diganti oleh pemilik motor matic Mio.

Sebelum Honda Beat menjadi penguasa motor matic di Indonesia, lebih dulu ada Yamaha Mio yang jadi raja dalam penjualan motor matic di Indonesia.

Baik Mio dan Beat, keduanya menjadi saingan hebat entah dari produk itu sendiri atau pun dari pabrikannya (Honda vs Yamaha).

Ngomong-ngomong soal motor matic nih, salah satu part yang kerap diganti guna menunjang performa motor adalah per CVT.

Jadi selain dari pada roller hingga v-belt, bagian CVT juga kerap diubah pada sektor per CVT-nya.

Adapun sama seperti saat mengubah roller, mengubah per CVT pun harus ada ukurannya.

Sebab jika asal-asalan, maka efeknya bisa membuat tarikan motor jadi lebih lambat dan komponen seperti roller hingga bagian puli belakang jadi lebih cepat aus.

Tentu saja, sebelum mengubah ukurannya, kita harus tahu dulu ukuran standarnya agar tidak salah dalam memprakirakan.

Ukuran Per CVT Standar Mio

Ukuran Per CVT Mio Standar Berapa RPM?
Ilustrasi Yamaha Mio Z. Sumber: Yamaha Indonesia Motor Manufacturing

Ukuran per CVT Mio Standar adalah sekitar 800 RPM atau di bawah 1000 RPM. RPM di sini adalah revolution per minute atau revolusi per menit.

Kadang, RPM juga didefinisikan sebagai rotation per minute atau rotasi per menit karena pada dasarnya RPM menjadi satuan dalam menentukan seberapa banyak putaran dalam waktu 1 menit.

Jadi jika 800 RPM, maka dalam satu menit setidaknya ada 800 putaran.

Tetapi, kenapa pegas seperti per CVT dinyatakan dalam satuan RPM dan bukan dengan satuan lain yang lebih ada korelasinya?

Sederhananya, satuan RPM pada per CVT ini menandakan di RPM berapa per CVT bisa bekerja dengan sliding sheave agar pada akhirnya bisa memutar roda belakang.

Karena hal tersebut, maka tidak heran jika dalam ukuran yang sama misal 800 RPM, pada per CVT motor standar lain, tingkat kekerasannya akan berbeda.

Namun dari apa yang terjadi sekarang, semakin tinggi angka RPM pada per CVT, maka artinya per CVT tersebut lebih keras.

Adapun jika kita hanya cari per CVT dengan kekuatan standar untuk mengganti per CVT yang sudah lemah, kita cukup beli per CVT original bawaan pabrik saja.

Tanda Per CVT Lemah

Pegas pada akhirnya akan mengalami penurunan performa di mana akan semakin lembek jika terus digunakan apalagi di mesin yang suhunya terbilang tinggi.

Oleh karenanya, lambat laun per CVT pasti akan lemah dan memberikan tanda-tanda seperti:

  • Akselerasi atau putaran bawah motor jadi lebih lemot atau tidak bertenaga
  • Motor jadi lebih sering bergetar atau gregdeg, padahal sebelumnya tidak ada gejala demikian

Jika dua tanda utama di atas sudah mulai terasa, maka bisa jadi per CVT harus dicek dan diganti jika diperlukan.

Efek Mengganti Per CVT Yang Terlalu Keras

Buka halaman berikutnya…

error: Content is protected !!